Dia menjelaskan jika keselamatan dan keamanan kereta api menjadi prioritas utama. Berdasarkan data, setidaknya terdapat 5 titik rawan banjir dan 15 titik rawan amblasan di jalur antara stasiun Prupuk -Kroya dan Banjar - Kroya. Selain itu terdapat 5 titik rawan longsor di jalur antara stasiun Prupuk -Kroya, Banjar - Kroya dan Kroya - Kutoarjo.
"KAI terus melakukan pengecekan secara berkala terhadap titik rawan bencana, proaktif dalam penyelesaian potensi bahaya, memastikan ketersediaan dan keandalan dari seluruh perangkat penanganan kondisi darurat," ujarnya.
Selain daerah rawan bencana, pihaknya juga melakukan meningkatkan penjagaan di perlintasan liar dengan berkoordinasi aktif serta mengoptimalkan seluruh stakeholders termasuk masyarakat sekitar.
Di samping itu, KAI telah memastikan keandalan sarana dan prasarana, bersama Kementerian Perhubungan serta melakukan Ramp Check atau pemeriksaan kelaikan dan kesiapoperasian lokomotif dan kereta untuk memastikan kereta api dalam kondisi prima.
Pada Angkutan Nataru 2022/2023 ini, KAI menyediakan 155.268 tempat duduk selama periode tersebut atau 8.626 tempat duduk setiap harinya dengan jumlah perjalanan 104 KA yakni 73 KA reguler, 23 KA tambahan dan 8 KA lokal Prameks.
"Prediksi puncak angkutan Nataru akan terjadi pada tanggal 1 Januari 2023 sejumlah 11.016 orang," jelasnya.
Melalui persiapan yang matang selama masa Angkutan Nataru ini, diharapkan moda transportasi KA dapat berjalan dengan aman, lancar, dan terkendali.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait
