CIREBON.iNewscilacap.id - Bandung, 29 Mei 2024 - Penangkapan Pegi Perong alias Pegi Setiawan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon tahun 2016 menuai kontroversi.
Keluarga menduga terjadi salah tangkap, dengan sang ayah, Rudi Irawan, memberikan kesaksian kuat bahwa Pegi berada di Bandung bersamanya saat kejadian berlangsung.
Alibi Kuat dari Sang Ayah
Rudi Irawan, seorang tukang bangunan, dengan tegas membantah keterlibatan anaknya dalam kasus pembunuhan tersebut.
Ia mengungkapkan bahwa Pegi telah bekerja dengannya sebagai kuli bangunan sejak lulus SMP dan pada tahun 2016, mereka berdua berada di Bandung untuk mengerjakan proyek pembangunan rumah.
"Pegi ada di Bandung bersama saya saat kejadian. Dia tidak pernah meninggalkan lokasi proyek dan selalu berada di bedeng bersama rekan-rekan kerjanya," tegas Rudi.
Rudi menjelaskan secara rinci kronologi keberadaan Pegi di Bandung, mulai dari tanggal keberangkatan hingga hari kejadian. Ia bahkan mengetahui kabar pembunuhan Vina dan Eky dari rekan kerjanya dan menyaksikan video terkait bersama Pegi di bedeng.
Bantahan Terhadap Kesaksian Kunci
Rudi juga membantah kesaksian Aep, saksi kunci yang mengaku melihat Pegi di malam kejadian. Meskipun mengakui bahwa Pegi memiliki motor Smash warna pink seperti yang disebutkan Aep, Rudi menegaskan bahwa Pegi tidak mungkin berada di Cirebon saat kejadian.
Polda Jabar Tetap Pada Pendiriannya
Sementara itu, Polda Jawa Barat tetap pada pendiriannya bahwa Pegi adalah pelaku dalam kasus pembunuhan Vina. Polisi mengklaim memiliki bukti-bukti yang kuat, termasuk dokumen identitas dan ijazah, yang mengonfirmasi identitas Pegi.
Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, membantah adanya keterlibatan anak pejabat dalam kasus ini dan menekankan bahwa penyelidikan dilakukan secara transparan dan berdasarkan fakta. Namun, pernyataan Rudi yang memberikan alibi kuat bagi Pegi menimbulkan keraguan tentang validitas bukti-bukti yang dimiliki polisi.
Potensi Salah Tangkap dan Tuntutan Keadilan
Dugaan salah tangkap ini memicu kekhawatiran publik akan keadilan dalam proses hukum. Keluarga Pegi dan masyarakat menuntut transparansi dan peninjauan ulang terhadap bukti-bukti yang ada untuk memastikan bahwa kebenaran terungkap dan pelaku yang sebenarnya bertanggung jawab atas pembunuhan Vina dan Eky dapat diadili.
Kasus ini menjadi sorotan publik dan memicu perdebatan sengit di media sosial dengan tagar #salah tangkap. Banyak pihak yang mendesak agar pihak berwenang melakukan investigasi lebih lanjut dan mempertimbangkan kesaksian Rudi Irawan sebagai bukti kuat alibi Pegi.
Dengan adanya dugaan kuat salah tangkap ini, kasus Pegi Perong menjadi pengingat akan pentingnya kehati-hatian dan keadilan dalam proses hukum. Publik berharap agar kasus ini dapat diselesaikan secara transparan dan adil demi tegaknya kebenaran dan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait