Padahal, perempuan membawa perspektif yang berbeda dan dapat memperkaya proses pengambilan keputusan. Kebijakan kuota ini diharapkan dapat membuka pintu bagi lebih banyak perempuan untuk terlibat dalam pemerintahan dan pembangunan daerah.
Advokasi dan Edukasi: Mendorong Peran Signifikan Perempuan
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi perempuan di ranah publik adalah kurangnya akses terhadap pekerjaan dengan gaji yang layak. Imam Tobroni menekankan bahwa perempuan sering kali berada dalam posisi yang tidak menguntungkan di dunia kerja.
Mereka kerap menerima upah yang lebih rendah daripada laki-laki untuk pekerjaan yang sama, dan perlindungan kerja bagi perempuan juga masih sangat terbatas.
Oleh karena itu, Imam Tobroni menegaskan pentingnya advokasi untuk mendukung hak-hak perempuan di dunia kerja. Ia mengusulkan program pendampingan yang bertujuan untuk memastikan perempuan tidak hanya mendapatkan pekerjaan, tetapi juga gaji yang layak serta perlindungan kerja yang sesuai dengan standar. Selain itu, program-program pelatihan juga diperlukan untuk meningkatkan keterampilan perempuan sehingga mereka bisa bersaing di dunia kerja modern.
Di bidang edukasi, Imam Tobroni menegaskan bahwa pendidikan adalah kunci untuk memberdayakan perempuan. Ia menyadari bahwa banyak perempuan di Cilacap yang masih kurang mendapatkan akses pendidikan yang memadai.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait