Dedi mengaku telah meminta bantuan vaksin kedua untuk penanganan PMK dan penanganan penyakit LSD yang baru pernah terjadi ini pada Dinas Peternakan. Namun, hingga kini belum ada tanggapan dari dinas, padahal dirinya telah beberapa kali ke kantor dinas.
"Baru divaksin pertama (vaksin PMK), kami dalam pengajuan vaksin kedua. Tambahan tahun ini ada virus LSD, di kita baru pernah dan penyebarannya juga gatau gimana karena memang dari Januari sapi sudah masuk ga ada, tapi karena di lingkungan ada yang kena LSD jadi kita kena," ucap Dedi dikutip, Minggu (19/3/2023).
Sementara, tahun lalu kondisi sapi Dedi bahkan ada yang mati. Tak hanya ternak milik Dedi, beberapa peternak lain juga mengalami hal yang sama, yaitu sapinya mati dan terkena LSD dan PMK.
Dedi dan sejumlah peternak berharap agar dinas terkait segera menangani karena peternak mengalami kerugian cukup banyak. Meski terkena penyakit, namun untuk kondisi konsumsi hewan ini dinilai aman, tapi harga jual menurun drastis hingga 50 persen.
Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait