Kisah Perang Bubat, Dyah Pitaloka Penyebab Tewasnya rombongan Kerajaan Sunda oleh Majapahit

Avirista Midaada
Perang bubat Majapahit dan Sunda (foto: ayobuatsejarahblogspot)

Dari perbedaan tokoh yakni Dyah Pitaloka Citraresmi atau Mahapatih Amangkubhumi Gajah Mada yang merupakan pemicu timbulnya Perang Bubat tersebut memunculkan suatu interpretasi bahwa politik devide at impera, dari kaum kolonial sangat cerdik dan brilian.

Mengingat dengan membaca Carita Parahyangan yang dibandingkan dengan Kidung Sunda. Kidung Sundayana. Dan Serat Pararaton justru berpotensi menimbulkan perselisihan generasi Sunda, Jawa Barat dengan generasi Majapahit, Jawa Timur, sejak masa penulisan pada abad ke-16 hingga sekarang.

Di samping berpotensi menimbulkan kebencian masyarakat Jawa Barat atau Jawa Timur kepada leluhurnya sendiri. Mengacu analisa dari para sejarawan, maka Carita Parahyangan tidak ubah dengan Kidung Sunda, Kidung Sundayana atau Serat Pararaton, di mana tidak bisa diandalkan sebagai sumber di dalam memutuskan bahwa Perang Bubat benar-benar terjadi. 

Mengingat naskah-naskah tersebut cenderung sebagai fiksi sejarah yang diduga saran dengan kepentingan politis dari kaum kolonial.

Tetapi kehadiran Carita Parahyangan ini tetap bisa dihargai sebagai karya sastra yang melukiskan tentang Kerajaan Sunda dan berbagai hal yang melingkupinya.

 

Editor : Arbi Anugrah

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network