Api cintanya yang menggelora kepada Dewi Sari, lalu dibantah oleh bisikan hatinya sendiri.
"Kertabhumi! Apakah engkau lupa bahwa Kanjeng Ramamu (Brawijaya IV), para leluhurmu serta Raden Wijaya sebagai pendiri Kerajaan Majapahit dulu adalah para penganut agama Budha? lalu mengapa engkau sempat tergiur di hatimu untuk memeluk Agama Islam? Untuk apa engkau hendak memeluk agama Islam dari manca negara (asing) yaitu dari Arab - Timur Tengah? Jika itu engkau tempuh, betapa salahnya pilihanmu itu," gumam Prabu Brawijaya V.
Lama-kelamaan, luntur pulalah tekad Prabu Brawijaya V hendak mempertahankan agama Budha sebagai simbol kebesaran dan kejayaan Kerajaan Majapahit dan memilih menjadi mualaf serta menjalankan syariat Islam.
"Persetan dengan keyakinanku! Yang penting bagaimana aku bisa mendapatkan Dewi Sari!" bisiknya lagi.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait