Ritual Nyleneh Suku Mangaia, Wanita Dewasa Ajarkan Remaja 13 Tahun ML

Andin Nurul Alifah, Okezone
Ritual seks nyeleneh suku Mangaia, remaja 13 tahun ML dengan wanita lebih tua. Foto tarian tradisional suku Mangaia di Kepulauan Cook (Cook Island Tourism via Wanderlust)

KEBUTUHAN seks memang merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan yang tidak dapat dipisahkan. Meskipun sikap terhadap seksualitas berbeda pada setiap budaya.

Namun ada bagian sebuah tradisi unik dari suku Mangaia yang ada di Kepulauan Cook di Samudra Pasifik Selatan. Di mana ritual seks telah menjadi tradisi di suku Mangaia, mengharuskan wanita dewasa ML dengan remaja 13 tahun.

Suku Mangaia sendiri memang sangat menjujung tinggi tradisi seksual. Meski pada praktinya terkesan nyeleneh bahkan mungkin tak disukai oleh banyak negara terutama bangsa barat. 

Di mana Seks terhadap anak di bawah umur biasanya, ditentang di banyak negara karena dianggap pelecehan terhadap anak, tapi jadi hal lazim di suku ini. Mereka menganggap ritual ini bagian dari pendidikan.

Seperti dikutip dari blog History of Yesterday, berikut cerita tradisi unik suku Mangia.

Suku Mangaia

Suku Mangaia menghuni bagian tengah-selatan wilayah terbesar kedua di Kepulauan Cook dengan luas 51,8 km2 dan populasi sekitar 499 pada tahun 2016. Diyakini bahwa pada awalnya, Kepulauan Mangia tidak ditemukan, melainkan muncul dari dunia bawah Avaiki yang sudah dihuni oleh leluhur spiritual Polinesia.

Dengan kedatangan penjelajah dan navigator Inggris Kapten James Cook, pulai itu ditemukan oleh orang Eropa pada 29 Maret 1777.

Budaya Mangaia

Sebelum kedatangan penjelajah Inggris, budaya Mangaia ditandai dengan kekerasan, karena Sebagian besar pemimpin sering terlibat dalam peperangan untuk menandai wilayah atau mengambil alih kekuasaan tertentu.

Tetapi semua itu berubah pada tahun 1823, Pulau itu dikunjungi oleh penjelajah Inggris lainnya dari London Missionary Society bernama John Williams.

Tidak mendarat pada kedatangan pertamanya, John Williams Kembali pada tahun 1824 dan meninggalkan dua pengkhotbah untuk mengubah penduduk pulau menjadi Kristen, setelah itu tidak ada lagi peperangan dan kekerasan Politik di pulau tersebut.

Editor : Arbi Anugrah

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network