MENJAGA kebersihan miss V merupakan hal penting yang harus dilakukan dan tak bisa dilakukan sembarangan. Apalagi miss V merupakan organ reproduksi wanita yang juga digunakan sebagai saluran pembuangan.
Namun demikian, masih banyak wanita yang melakukan kesalahan saat membersihkan vagina. Salah satunya dengan sembarangan menggunakan produk-produk pembersih yang justru dapat memicu peradangan dan mengubah pH vagina yang semestinya.
Agar kesehatan vagina selalu terjaga, ketahuilah bagaimana cara membersihkan vagina yang benar berikut ini:
Perhatikan Bagian Vagina yang Harus Dibersihkan
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, vagina memiliki mekanisme untuk membersihkan dirinya sendiri. Karena itu, Anda tidak disarankan untuk mencuci bagian dalam atau liang vagina.
Meski demikian, Anda tetap perlu membersihkan bagian luar vagina atau vulva. Jika Anda mencuci bagian dalam vagina, hal ini diketahui dapat menyebabkan banyak masalah. Vagina mengandung banyak bakteri "baik" yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan pH idealnya yang sedikit asam. PH asam ini akan mempersulit bakteri "jahat" untuk menginfeksi vagina.
Saat Anda mencuci bagian dalam vagina, justru hal ini akan mengganggu keseimbangan bakteri. Alhasil, vaginosis bakterialis, infeksi jamur, dan iritasi lainnya bisa terjadi. Selain mencuci vulva, ada baiknya juga Anda mencuci anus dan area di antara vulva dan anus setiap harinya.
Jangan Asal Menggunakan Sabun
Dalam membersihkan vagina, cara yang penting diketahui adalah hindari penggunaan sabun. Vagina memiliki banyak bakteri “baik” yang membantu menjaga pH tetap seimbang dan ideal, yaitu sedikit asam. Tingkat keasaman vagina berkisar antara 3,8-4,5. Kondisi ini dapat membuat bakteri “jahat” menjadi sulit untuk menginfeksi vagina.
Produk pembersih kimia seperti sabun, spray, atau gel untuk membersihkan vagina akan mengganggu keseimbangan bakteri yang ada. Hal ini dapat menyebabkan infeksi bakteri, infeksi jamur, dan masalah lainnya.
Bersihkan Vagina Menggunakan Air Hangat atau Air Bersih
Anda memang tidak disarankan untuk menggunakan sabun atau produk kebersihan lainnya, karena dapat mengganggu keseimbangan bakteri yang ada di vagina. Oleh karena itu, cara membersihkan miss v sebaiknya hanya dilakukan dengan air hangat atau air bersih.
Bersihkan bagian dengan lipatan-lipatan yang memungkinkan adanya kotoran terselip. Ingat, Anda hanya dianjurkan untuk membersihkan bagian vulva, jadi sebaiknya hindari tindakan memasukkan air, apalagi sabun ke dalam vagina.
Rutin Mengganti Pembalut Saat Menstruasi
Kebersihan vagina harus benar-benar Anda perhatikan, terutama ketika sedang menstruasi. Anda harus lebih ekstra karena penggunaan pembalut membuat area di luar vagina lembap.
Saat menstruasi, jangan lupa untuk rutin mengganti pembalut. Apalagi ketika pembalut sudah terasa lembap atau basah. Jangan lupa mencuci area di sekitar vagina dan anus menggunakan air.
Perhatikan Arah Membersihkan Vagina
Alat bilas seperti semprotan atau bidet memudahkan Anda membersihkan area sekitar organ intim setelah buang air besar atau buang air kecil. Namun, arah air dari alat ini memudahkan kotoran, bakteri, atau virus yang berasal dari anus mencapai vagina.
Dalam membersihkan vagina, cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan membilas dari bagian depan ke belakang, atau dari bagian vulva ke anus, bukan sebaliknya.
Mengapa demikian? Apabila Anda membersihkan dengan arah dari anus ke vulva, bakteri yang ada di anus dapat terbawa ke vulva hingga vagina. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya infeksi. Karena alasan inilah sebetulnya toilet dengan semprotan air yang terpisah lebih dianjurkan. Pasalnya, Anda lebih bisa mengatur arah semprotan air.
Hindari Menggunakan Produk Penghilang Bau
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, jangan gunakan produk kebersihan apa pun untuk membersihkan vulva Anda. Baik itu produk pembersih maupun produk pengharum.
Banyak produk douching yang mengklaim dapat menghilangkan bau dan membersihkan vagina. Namun, cara membersihkan vagina atau area kewanitaan yang baik tidak mencakup penggunaan produk ini.
Selain tidak dibutuhkan, produk ini hanya akan mengiritasi vulva dan vagina Anda. Vagina yang sehat adalah yang berbau khas seperti vagina pada umumnya. Ingatlah, tidak ada vagina yang tidak berbau. Namun, jika bau vagina Anda tercium sangat amis atau menyengat, segera konsultasikan kepada dokter karena kondisi tersebut bisa menandakan adanya infeksi.
Rutin Membersihkan Vagina, Tetapi Tidak Sering
Rutin membersihkan vagina tentu saja penting. Hal ini dilakukan untuk mencegah penumpukan cairan vagina. Namun, perlu diketahui, Anda tidak dianjurkan membersihkan vagina terlalu sering. Pasalnya, jika Anda terlalu sering membersihkan vagina bagian luar, risiko terganggunya kelembapan alami vagina dapat meningkat.
Jagalah Vagina Anda Tetap Kering
Kondisi lembap dapat menjadi area tempat pertumbuhan jamur dan memicu keputihan. Oleh karena itu, setelah buang air kecil atau besar, jangan pernah lupa untuk mengeringkan vagina. Jika tidak ada tisu, cobalah tunggu sejenak hingga tidak terlalu basah. Anda juga dapat menggunakan handuk khusus untuk mengelap vagina.
Selain itu, bahan celana dalam yang tidak menyerap keringat berisiko lebih tinggi menyebabkan vagina lembap. Jadi, pilihlah bahan celana dalam yang dapat menyerap keringat dengan baik, seperti katun.
Ingat, vagina punya mekanisme untuk membersihkan dirinya sendiri. Jadi, produk-produk kebersihan yang ada di pasaran tidak dianjurkan untuk digunakan. Anda dapat mempraktikkan cara membersihkan vagina di atas untuk menjaganya tetap sehat.
Apabila terdapat keluhan pada vagina seperti gatal, berbau menyengat, dan mengeluarkan cairan berwarna, Anda dapat segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat penanganan yang tepat. Semoga bermanfaat!
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait