CILACAP.iNewscilacap.id - Kabupaten Banjarnegara, yang berlokasi di Provinsi Jawa Tengah, dikenal sebagai daerah yang kaya akan sejarah, budaya, dan tradisi pemerintahan yang panjang.
Dengan luas wilayah sekitar 1.023,73 km² dan populasi lebih dari satu juta jiwa (data 2021), Banjarnegara telah melalui berbagai era kepemimpinan, mulai dari masa kolonial hingga era modern.
Kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Banjarnegara memainkan peran penting dalam membangun daerah ini menjadi salah satu wilayah yang harmonis dengan semangat motto “Wani Memetri Rahayuning Praja”.
Awal Kepemimpinan: Masa Kolonial dan Tradisi Feodal
Jejak kepemimpinan Banjarnegara dimulai pada tahun 1831 dengan diangkatnya R. Tumenggung Dipoyudo IV sebagai bupati pertama.
Kepemimpinan beliau mencerminkan masa-masa awal kolonial Hindia Belanda di wilayah ini.
R. Tumenggung Dipoyudo IV menjabat hingga tahun 1846, membuka jalan bagi pemerintahan lokal untuk beradaptasi dengan sistem kolonial.
Setelahnya, Raden Adipati Dipodiningkrat memimpin dari tahun 1846 hingga 1878. Beliau membawa stabilitas pada masa transisi di tengah kebijakan kolonial yang semakin intens.
Kepemimpinan ini dilanjutkan oleh Mas Ngabehi Atmodipuro (1878–1896) dan Raden Mas Jayamisena (1896–1927), yang menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintahan lokal dan pemerintah kolonial dalam mengelola sumber daya Banjarnegara.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait