CILACAP.iNewscilacap.id - Perusahaan berbasis aplikasi on-demand seperti Grab menghadapi tantangan yang semakin kompleks dalam mengelola rantai pasokan mereka. Sebagai salah satu pemimpin di industri ini, Grab tidak hanya menawarkan layanan transportasi, tetapi juga pengantaran makanan, pengiriman barang, hingga layanan finansial.
Dalam mengelola berbagai layanan tersebut, Supply Chain Management (SCM) menjadi kunci untuk menjaga efisiensi, mengurangi biaya, serta meningkatkan kepuasan pelanggan. Optimalisasi SCM yang tepat akan memungkinkan perusahaan seperti Grab untuk tetap kompetitif dalam menghadapi tantangan pasar dan terus berinovasi dalam memberikan layanan terbaik.
Teknologi dan Big Data dalam SCM Grab
Salah satu langkah penting yang diambil oleh Grab untuk mengoptimalkan SCM adalah dengan memanfaatkan teknologi canggih dan big data. Dalam bisnis berbasis aplikasi yang sangat bergantung pada data, kemampuan untuk memprediksi dan merespons permintaan secara real-time menjadi keunggulan yang krusial. Grab mengumpulkan data dari berbagai sumber, termasuk pola perjalanan pengguna, lokasi pengemudi, dan kondisi lalu lintas, yang kemudian diolah melalui sistem analitik canggih untuk membantu perusahaan memutuskan berapa banyak pengemudi dan kendaraan yang harus tersedia di lokasi dan waktu tertentu.
Contohnya, saat jam sibuk atau di kawasan dengan tingkat permintaan tinggi, Grab dapat memastikan bahwa kendaraan tersedia di tempat yang tepat sehingga pelanggan tidak perlu menunggu terlalu lama. Prediksi permintaan berbasis data ini juga membantu perusahaan menghindari pemborosan sumber daya, di mana kendaraan atau pengemudi yang berlebihan di satu area bisa dialihkan ke lokasi lain yang lebih membutuhkan.
Inovasi AI dalam Pengelolaan Armada
Inovasi teknologi menjadi tulang punggung dari strategi SCM Grab. Salah satu inovasi terbesarnya adalah penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam pengelolaan armada.
Dengan memanfaatkan AI, Grab dapat mengoptimalkan rute perjalanan para pengemudi, sehingga waktu tempuh dapat diminimalkan dan pelanggan mendapatkan layanan yang lebih cepat. AI ini juga memungkinkan Grab untuk memberikan estimasi waktu kedatangan (ETA) yang lebih akurat, yang sangat penting untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
Lebih dari itu, algoritma yang digunakan oleh Grab juga secara otomatis menyesuaikan rute berdasarkan perubahan kondisi lalu lintas, cuaca, dan volume permintaan. Sistem ini memberikan pengemudi rekomendasi rute tercepat dan paling efisien, sekaligus membantu menghemat bahan bakar, yang akhirnya berujung pada efisiensi operasional.
Kolaborasi dengan Mitra dalam Optimalisasi Distribusi
Salah satu kekuatan utama Grab dalam mengelola SCM adalah kolaborasi erat dengan mitra, baik itu restoran, toko ritel, atau penyedia layanan lainnya. Kolaborasi ini penting dalam mengoptimalkan distribusi produk dan layanan, khususnya dalam layanan seperti GrabFood dan GrabMart.
Sebagai contoh, dalam layanan GrabFood, Grab bekerja sama dengan restoran untuk memastikan menu yang populer tersedia dan dapat diantarkan dengan cepat. Untuk mencapai ini, Grab menggunakan sistem integrasi untuk memantau stok dan permintaan secara real-time.
Dengan demikian, Grab dan restoran mitra dapat mengelola ketersediaan bahan baku dan menu secara lebih efektif, mengurangi risiko kehabisan stok dan memastikan pengiriman yang cepat.
Selain itu, integrasi ini juga memungkinkan restoran untuk mendapatkan data tentang permintaan pelanggan secara langsung, sehingga mereka dapat lebih cepat menyesuaikan menu, promosi, dan strategi operasional lainnya. Sinergi antara Grab dan mitranya dalam rantai pasokan ini membantu menciptakan ekosistem yang saling mendukung dan mempercepat pengiriman produk ke konsumen akhir.
Pengelolaan Inventaris yang Canggih dengan IoT
Dalam layanan pengiriman barang seperti GrabExpress, pengelolaan inventaris menjadi tantangan tersendiri. Grab harus memastikan bahwa barang yang dikirim dapat tiba tepat waktu dan dalam kondisi yang baik.
Untuk mengatasi tantangan ini, Grab telah mengimplementasikan teknologi Internet of Things (IoT) dalam sistem manajemen inventarisnya.
Dengan teknologi IoT, Grab dapat melacak setiap barang yang dikirim dalam perjalanan secara real-time, memastikan bahwa barang berada di jalur yang benar dan dalam kondisi yang diinginkan. Sistem ini juga memungkinkan pemantauan kondisi barang yang sensitif terhadap suhu atau kondisi lingkungan lainnya, seperti makanan atau barang elektronik, sehingga kerusakan atau penurunan kualitas dapat dihindari.
Selain itu, teknologi ini membantu Grab dalam memantau pergerakan kendaraan pengiriman, memperkirakan waktu kedatangan barang, serta mengirimkan notifikasi otomatis kepada pelanggan mengenai status pengiriman.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait