CIREBON.iNewscilacap.id - Kasus pembunuhan Vina Cirebon yang terjadi pada tahun 2016 kembali menjadi sorotan publik setelah delapan tahun berlalu. Penangkapan Pegi Setiawan alias Perong sebagai tersangka baru memunculkan harapan akan terungkapnya kebenaran di balik tragedi ini.
Namun, pengakuan mengejutkan dari Bondol alias Suharsono, seorang rekan kerja Pegi, telah mengguncang keyakinan publik dan menimbulkan pertanyaan besar tentang kemungkinan SalahTangkap.
Pengakuan Bondol: Pegi di Bandung, Bukan di TKP
Bondol, yang mengaku bekerja bersama Pegi sebagai tukang bangunan, memberikan kesaksian yang bertolak belakang dengan klaim polisi. Menurutnya, pada tanggal 27 Agustus 2016, saat Vina dan kekasihnya Eky dibunuh di Cirebon, Pegi justru berada di Bandung bersamanya dan rekan-rekan lainnya.
Bondol menceritakan dengan detail bagaimana mereka berangkat ke Bandung pada 21 Agustus 2016 untuk merenovasi rumah seorang klien. Ia bahkan mengingat dengan jelas tanggal kepulangannya pada 27 Agustus, di mana Pegi dan teman-teman mengantarnya hingga naik angkot menuju Terminal Leuwipanjang.
Polda Jabar: Pegi Pelaku, Bukti Identitas Kuat
Di sisi lain, Polda Jawa Barat tetap berpegang pada keyakinan mereka bahwa Pegi adalah pelaku pembunuhan Vina Cirebon. Mereka mengklaim memiliki bukti identitas yang kuat, seperti Kartu Keluarga dan ijazah, serta hasil penyidikan yang mendukung keterlibatan Pegi.
Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, menegaskan bahwa tidak ada anak pejabat yang terlibat dalam kasus ini dan polisi telah bekerja secara transparan. Ia juga menekankan bahwa mereka berpegang pada fakta-fakta penyidikan, bukan asumsi atau informasi yang beredar di media sosial.
Dilema Publik: Antara Pengakuan dan Bukti
Publik kini dihadapkan pada dua versi cerita yang saling bertentangan. Di satu sisi, ada pengakuan Bondol yang memberikan alibi bagi Pegi. Di sisi lain, ada keyakinan polisi yang didukung oleh bukti-bukti yang mereka miliki.
Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar tentang kemungkinan terjadinya #SalahTangkap. Apakah Pegi benar-benar pelaku pembunuhan, atau ia hanya korban dari kesalahan identifikasi?
Penyelidikan Lanjutan: Mencari Kebenaran Sejati
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, diperlukan penyelidikan lebih lanjut yang independen dan transparan. Pengakuan Bondol harus diverifikasi dengan seksama, dan bukti-bukti yang ada harus dievaluasi ulang secara objektif.
Kasus pembunuhan Vina Cirebon bukan hanya tentang mengungkap pelaku sebenarnya, tetapi juga tentang menegakkan keadilan bagi semua pihak. Jika Pegi terbukti tidak bersalah, ia berhak mendapatkan nama baiknya kembali dan kompensasi atas kerugian yang dialaminya.
Publik menantikan hasil penyelidikan yang akan mengungkap kebenaran sejati di balik kasus ini. Sementara itu, mari kita tetap berpegang pada prinsip praduga tak bersalah dan menghormati proses hukum yang sedang berlangsung.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait