iNewscilacap.id - Kasus pembunuhan yang menggemparkan di Ciamis terus menjadi sorotan publik. Tarsum alias TS (41), pelaku di balik tragedi sadis ini, telah diamankan oleh pihak kepolisian setempat.
Sementara motif di balik aksi keji ini masih menjadi teka-teki, dugaan bahwa Tarsum mengalami depresi mencuat ke permukaan.
Dilaporkan bahwa Tarsum tengah terjebak dalam jerat utang akibat kebiasaan judi online yang dianut oleh anaknya. Informasi ini beredar melalui unggahan di grup Facebook Encyclopedia Memes University (EMU), yang menimbulkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat.
Anak Tarsum, yang diduga terjerat utang hingga mencapai angka yang mengkhawatirkan, menjadi pemicu utama dari tekanan keuangan yang menimpa keluarga tersebut.
Unggahan di grup Facebook tersebut memperlihatkan percakapan warga soal kelakuan anak pelaku tersebut. “Saur info mah, putrana maen wae slot, dugi ka gaduh hutang 150 jutaan.”
Percakapan yang beredar di media sosial menggambarkan kegelisahan warga sekitar atas perilaku anak Tarsum yang terjerumus dalam perjudian online.
Hal ini menjadi bahan pembicaraan yang hangat di kalangan netizen, di mana kesalahan orang tua yang menanggung beban akibat perbuatan anaknya menjadi sorotan utama.
Dugaan bahwa Tarsum menderita depresi mengemuka dari keterangan-keterangan warga sekitar.
Perilaku anehnya beberapa hari sebelum tragedi, termasuk tawaran menjual daging istrinya untuk membayar utang, menjadi indikator kuat bahwa kondisi kejiwaannya tidak stabil.
Meskipun ada upaya dari kerabat dan warga untuk mengawasi Tarsum, namun tragisnya kejadian telah terjadi, menyisakan duka yang mendalam di kampung halaman mereka.
Pihak kepolisian masih terus menyelidiki motif di balik pembunuhan ini. Kapolres Ciamis, AKBP Akmal, menegaskan bahwa proses penyidikan akan terus berkembang seiring dengan pendalaman informasi.
Tarsum sendiri, saat diamankan, menunjukkan tanda-tanda gangguan jiwa yang membuat penanganan kasus ini memerlukan koordinasi dengan ahli kejiwaan.
Sosok Tarsum yang dikenal sebagai penjual domba di lingkungannya, sebelumnya tidak terlihat memiliki sifat temperamental. Namun, tekanan ekonomi dan masalah keluarga yang menumpuk diduga menjadi pemicu aksi tragis yang dilakukannya.
Rekaman video saat Tarsum dibawa ke penjara menunjukkan sikap yang kurang menyesali perbuatannya, menunjukkan bahwa kondisi kejiwaannya memang tengah terganggu.
Kasus ini tidak hanya menimbulkan rasa takjub dan kecaman dari masyarakat, tetapi juga menjadi cerminan dari kompleksitas permasalahan sosial yang dihadapi oleh banyak keluarga di era digital ini.
Tragedi ini sekaligus menjadi panggilan untuk lebih memperhatikan masalah kesehatan jiwa dan dampak buruk dari perjudian online dalam masyarakat.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait