iNewscilacap.id - Kabar perceraian antara Ria Ricis dan Teuku Ryan memang telah menjadi perbincangan hangat di kalangan pengguna media sosial.
Namun, banyak yang masih bertanya-tanya mengenai alasan di balik keputusan Ria Ricis untuk mengajukan gugatan cerai kepada suaminya. Akhirnya, sejumlah poin yang menjadi dasar pengabulan perceraian ini terungkap dalam surat putusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
ss
Salah satu poin yang menjadi fokus utama adalah kurangnya nafkah batin yang diterima oleh Ria Ricis sejak masa kehamilan anak pertamanya.
Dalam surat putusan tersebut dijelaskan bahwa kurangnya hubungan suami istri sejak trimester kedua kehamilan hingga menjelang persalinan telah mengakibatkan Ria Ricis mengalami kesulitan dalam melahirkan secara normal.
"Dokter mengatakan jika penggugat tidak dapat lahiran normal karena salah satu faktornya adalah kurangnya hubungan suami istri," demikian bunyi surat putusan tersebut.
Selain kurangnya nafkah batin, terungkap pula bahwa setelah melalui masa nifas selama 4 bulan, Ria Ricis dan Teuku Ryan hanya beberapa kali berhubungan suami istri.
Bahkan dalam 8 bulan terakhir, tidak ada lagi pemberian nafkah batin dari Teuku Ryan, dengan alasan tertekan bekerja dan sering terlibat pertengkaran dengan ibu Teuku Ryan.
"Ini membuat Ria Ricis merasa buruk dan hina karena merasa tidak diperhatikan oleh suaminya," jelas isi surat putusan tersebut.
Upaya Ria Ricis untuk memperbaiki hubungan tersebut juga diungkapkan dalam surat putusan. Ia bahkan telah mencoba membawa Teuku Ryan ke rumah sakit dan pengobatan alternatif serta melakukan berbagai upaya lainnya agar suaminya kembali berhasrat dan memberikan nafkah batin kepadanya.
Namun, semua upaya itu tidak membuahkan hasil karena Teuku Ryan kerap menolak dengan berbagai alasan.
Dengan terungkapnya poin-poin ini dalam surat putusan, semakin jelaslah alasan di balik keputusan Ria Ricis untuk mengakhiri rumah tangganya dengan Teuku Ryan.
Perceraian ini tidak hanya menjadi pukulan bagi kedua belah pihak, tetapi juga menjadi pelajaran bagi kita semua tentang pentingnya komunikasi dan perhatian dalam sebuah hubungan. Semoga keduanya dapat menemukan kedamaian dan kebahagiaan di masa yang akan datang.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait
