Dia mengungkapkan jika pihaknya terus meyakinkan Korea Selatan agar Indonesia dapat terpilih, dan ternyata Banyumas menjadi kota atau wilayah pertama di Indonesia yang akan mendapatkan program dari Korea Selatan tersebut.
"Dalam dua hari ini, dari kemarin sampai sekarang, audiensi dan bertemu dengan Bupati, ya ingin merencanakan kelanjutannya seperti apa," jelasnya.
Menurut dia, dalam pertemuan tersebut, Bupati Banyumas juga direncanakan diundang ke Seoul, Korea Selatan, pada awal September mendatang untuk kick of meeting pertama terkait rencana smart city tersebut.
Sementara, dari hasil kegiatan yang dilakukan sejak hari Kamis (13/7), dia mengaku melihat paparan dari pejabat-pejabat Pemerintah Kabupaten Banyumas maupun perwakilan Pemerintah Korea Selatan sudah mulai menyatu dan saat ini tinggal perencanaan untuk implementasinya.
"Ada tahapan-tahapannya. Tahapan pertama itu adalah semacam proof of concept (POC), nanti konsepnya seperti apa, itu mesti dirancang dulu, ya seperti feasibility study. Setelah itu, fokusnya diawali untuk manajemen bencana, seperti banjir, longsor, dan lain-lain, seperti itu kira-kira," jelasnya.
Nantinya, kata Adisatrya, tahapan POC sendiri akan berlangsung dalam waktu 10 bulan, sebab pemerintah Korea Selatan harus datang ke Banyumas untuk melihat apa saja yang sudah dimiliki dan apa saja yang nantinya diperlukan daerah itu.
"Kalau hasil awal tadi, Banyumas sepertinya sudah cukup maju dibanding daerah-daerah lainnya, sudah ada Dewan Smart City di sini, secara aturan juga sudah ada semua, jadi tinggal dilanjutkan saja," pungkasnya.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait