Slamet menjelaskan, Sianida merupakan senyawa beracun dapat menyebabkan kematian pada sel-sel tubuh jika tertelan. Sedangkan, klonidin adalah obat antihipertensi golongan penghambat reseptor alfa agonis kerja sentral.
Diterangkannya, potasium sianida mampu merusak efek merusak sel-sel di dalam tubuh dalam rentang waktu sekitar 1 - 5 menit. Jika ditelan dalam jumlah yang cukup banyak, maka bisa menyebabkan orang meninggal dalam 5 menit.
"Dua belas korban itu positif mengandung sianida. Jadi bisa diambil kesimpulan korban meninggal karena sianida," tegasnya.
Saat melakukan praktik tersebut, kedua pelaku menggunakan dua zat tersebut sebagai syarat dalam ritual penggandaan uang. Pelaku bahkan diminta para korbannya untuk menelan dua zat tersebut.
"Penggunaan dua jenis pil itu merupakan modus dari pelaku," pungkasnya.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait