Untuk satu kemasan nila crispy, ia menjualnya dengan harga sekitar Rp22.000 hingga Rp37.000 tergantung kemasan dan beratnya.
Kini ditangan ibu dengan tiga anak yang pernah mengenyam kuliah di fakultas perikanan ini, ikan nila tersebut bisa menghasilkan uang. Bahkan ia bisa membantu para tetangganya untuk ikut bekerja.
Tak hanya penambahan produksi dan karyawan, usaha ini bahkan dilirik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Banyumas.
Sejumlah pegawai KKP pernah mendatangi tempat usaha Sri Narsih. Mereka memberikan masukan-masukan agar usaha Sri Narsih bisa terus berkembang dan mempunyai nila tambah.
Sementara menurut Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Banyumas, Sulistiono mengatakan jika pihaknya akan lebih intensif dalam memberikan pendampingan, termasuk juga memberikan masukan terkait penambahan nilai gizi pada nila crispy proudksi Sri Narsih ini.
“Sedangkan mengenai pemasaran, permodalan, bahan baku hingga kemasan, Dinas Peternakan dan Perikanan Banyumas akan lebih intensif memberikan pendampingan dan pembinaan,” kata Sulistiono.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait