Kabupaten Pemalang: Rp2.296.140,00
Kabupaten Wonosobo: Rp2.299.521,38
Kabupaten Kebumen: Rp2.259.873,55
Kabupaten Purworejo: Rp2.265.937,67
Kabupaten Temanggung: Rp2.246.850,00
Kabupaten Grobogan: Rp2.254.090,00
Kabupaten Brebes: Rp2.239.801,50
Kabupaten Blora: Rp2.238.430,85
Kabupaten Rembang: Rp2.236.168,78
Kota Magelang: Rp2.281.230,00
Kota Tegal: Rp2.376.683,82
Kabupaten Wonogiri: Rp2.180.587,50
Kabupaten Sragen: Rp2.182.200,00
Kabupaten Banjarnegara: Rp2.170.475,32
Dampak Kenaikan UMK Kabupaten Magelang
Dampak Positif:
Peningkatan Daya Beli Masyarakat
Kenaikan UMK memberikan kemampuan lebih bagi pekerja untuk memenuhi kebutuhan pokok, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Motivasi untuk Produktivitas Lebih Tinggi
Dengan gaji yang lebih layak, pekerja diharapkan memiliki semangat kerja yang lebih besar, meningkatkan efisiensi dan kualitas kerja.
Dukungan bagi UMKM Lokal
Meningkatnya daya beli masyarakat akan berdampak positif pada keberlanjutan UMKM di Magelang, khususnya sektor makanan, minuman, dan jasa.
Tantangan yang Dihadapi:
Adaptasi Pelaku Usaha
Pengusaha perlu menyesuaikan pengeluaran operasional agar tetap kompetitif tanpa mengorbankan kesejahteraan pekerja.
Kesenjangan Regional
Meski UMK Kabupaten Magelang cukup kompetitif, kesenjangan dengan daerah seperti Kota Semarang (Rp3.454.827,00) masih menjadi tantangan untuk menarik investasi besar.
Potensi Ekonomi Kabupaten Magelang
Sebagai daerah strategis di Jawa Tengah, Kabupaten Magelang memiliki sejumlah sektor unggulan yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat, seperti:
Pariwisata
Keberadaan Candi Borobudur sebagai destinasi wisata dunia menjadi daya tarik utama. Selain itu, keindahan alam seperti Gunung Andong dan wisata desa dapat meningkatkan pendapatan daerah.
Agrikultur dan Perkebunan
Kabupaten Magelang dikenal dengan hasil pertanian seperti kopi, sayuran, dan buah-buahan yang berkualitas tinggi.
Pengembangan Infrastruktur
Editor : Arbi Anugrah