Demak: Rp2.940.716
Kendal: Rp2.783.455
Kabupaten Semarang: Rp2.750.136
Kudus: Rp2.680.485
Cilacap: Rp2.640.248
Jepara: Rp2.610.224
Kota Pekalongan: Rp2.545.138
Batang: Rp2.534.382
Kota Salatiga: Rp2.533.583
Kabupaten Magelang: Rp2.467.488
Karanganyar: Rp2.437.110
Boyolali: Rp2.396.598
Klaten: Rp2.389.872
Sukoharjo: Rp2.359.488
Kota Solo: Rp2.416.560
Tegal: Rp2.333.586
Banyumas: Rp2.338.410
Purbalingga: Rp2.338.283
Pati: Rp2.332.350
Pemalang: Rp2.296.140
Wonosobo: Rp2.299.521
Kebumen: Rp2.259.873
Purworejo: Rp2.265.937
Temanggung: Rp2.246.850
Grobogan: Rp2.254.089
Blora: Rp2.238.430
Brebes: Rp2.239.801
Rembang: Rp2.236.168
Kota Magelang: Rp2.281.230
Kota Tegal: Rp2.376.683
Wonogiri: Rp2.180.587
Sragen: Rp2.182.200
Banjarnegara: Rp2.170.475
UMK dan Daya Saing Kota Solo
Meski UMK Solo belum termasuk yang tertinggi di Jawa Tengah, daya tarik Kota Solo tetap kuat berkat sektor pariwisata dan kuliner yang berkembang pesat.
Dengan biaya hidup yang lebih rendah dibanding kota besar lainnya, kenaikan UMK ini dipastikan akan meningkatkan kesejahteraan pekerja.
Kesimpulan
UMK 2025 menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan, memberikan dampak positif bagi pekerja di berbagai sektor. Meski Kota Solo berada di peringkat ke-16, daya saing ekonomi daerah ini tetap tinggi. Dengan peran aktif pemerintah daerah dan pelaku usaha, diharapkan UMK yang meningkat dapat beriringan dengan peningkatan produktivitas dan kualitas hidup masyarakat.
Editor : Arbi Anugrah