CILACAP.iNewscilacap.id - Di antara legenda-legenda besar Nusantara, nama Prabu Arjunasasrabahu adalah salah satu yang paling menggetarkan. Terlahir sebagai Arjunawijaya, ia adalah putra tunggal Prabu Kartawijaya, penguasa Negara Maespati.
Setelah menggantikan tahta sang ayah, ia mendapatkan gelar Prabu Arjunasasrabahu, sebuah nama yang kelak menggema di seluruh penjuru dunia.
Gelar ini diberikan bukan tanpa alasan. Dalam pertempuran, Prabu Arjunasasrabahu dapat melakukan tiwikrama, berubah menjadi Brahala Sewu, sosok raksasa berkepala seratus dan bertangan seribu, masing-masing menggenggam senjata sakti.
Kemampuan ini membuatnya nyaris tak terkalahkan dan dihormati oleh para raja lainnya. Namun, meskipun memiliki kekuatan luar biasa, ia tetap seorang pemimpin bijaksana dan cinta damai.
Hingga akhirnya, datanglah ujian terbesar dalam hidupnya: Dewi Citrawati, putri jelita dari Negeri Magada, yang diperebutkan oleh lebih dari seribu raja dari berbagai negeri.
Demi merebutnya, ia harus menghadapi Bambang Sumantri, seorang kesatria sakti yang hanya mau mengabdi kepada raja yang bisa mengalahkannya. Inilah awal dari pertempuran maha dahsyat yang mengguncang alam semesta.
Dewi Citrawati: Putri yang Diperebutkan Seribu Raja
Kisah ini bermula ketika Bhatara Narada menyampaikan wangsit kepada Prabu Arjunasasrabahu bahwa Dewi Citrawati adalah titisan Bhatari Sri Widowati. Ini membuat sang raja resah, karena putri Magada tersebut bukan hanya seorang perempuan biasa, tetapi juga wanita suci yang ditakdirkan menjadi permaisurinya.
Namun, mendapatkan Dewi Citrawati bukan perkara mudah. Ia telah menjadi incaran lebih dari seribu raja, termasuk Prabu Darmawisesa dari Widarba, seorang penguasa kejam yang membawa lebih dari 75 raja sekutu dan ribuan prajurit untuk mengepung Negeri Magada.
Mereka tidak hanya datang untuk melamar, tetapi juga siap merebut Citrawati dengan kekerasan.
Prabu Arjunasasrabahu berada dalam dilema. Ia tidak ingin menumpahkan darah tanpa alasan, tetapi situasi ini memaksanya untuk mengambil sikap.
Dalam kebimbangan ini, datanglah seorang kesatria tangguh yang akan mengubah jalannya sejarah: Bambang Sumantri.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait