iNewscilacap.id - Sosok Rosmini, seorang wanita lanjut usia (lansia), mendadak menjadi viral di media sosial karena perilaku meminta-minta yang agresif dan kadang-kadang menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.
Rosmini dikenal melakukan aksi pengemisan dengan cara memaksa, yang membuat resah warga di Perumahan Pesona Cianjur Indah dan Perumahan Catur Siwi Desa Nagrak. Rekaman video dari kegiatannya yang viral di media sosial menjadi bukti akan ketenarannya.
Penangkapan Rosmini oleh Satpol PP Kota Bogor di Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, menyoroti perhatian Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor dan bahkan Menteri Sosial, Tri Rismaharini.
Rosmini telah dibawa ke RS Marzoeki Mahdi untuk evaluasi apakah perilakunya terkait dengan gangguan jiwa. Meskipun telah diberikan layanan dasar seperti sandang, pangan, dan medis, nasib Rosmini masih bergantung pada hasil identifikasi kondisi jiwa yang sedang ditunggu.
Keluarga Rosmini, yang teridentifikasi berada di Kota Bandung, tidak mengubah keputusannya untuk tidak kembali ke sana, meskipun demikian, sesuai dengan data Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang menunjukkan bahwa ia berasal dari Desa Margaasih, Kabupaten Bandung.
Menyisir jejaknya, Rosmini pernah tinggal di Jalan Jati Mekar RT 01 RW 05, Desa Margaasih, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, bersama suami dan tiga anaknya.
Gambaran tentang kepribadian Rosmini yang tempramental dan kurang akrab dengan tetangga sekitar menambah kompleksitas dalam penanganan kasus ini. Dia juga diketahui memiliki masalah dalam hubungan keluarga, termasuk perpisahan dengan suaminya. Konflik keluarga tersebut bahkan menyebabkan anak-anaknya dititipkan pada keluarga lain.
Peristiwa ini bukanlah kali pertama Rosmini menjadi sorotan publik. Sebelumnya, ia pernah dikenal sebagai lansia terlantar, yang menyoroti tantangan sosial yang dihadapi oleh para lanjut usia di masyarakat.
Dengan perhatian yang diberikan oleh berbagai pihak, termasuk Dinsos Kota Bogor dan Menteri Sosial, diharapkan bahwa nasib Rosmini dapat ditangani dengan baik, dan apabila terbukti memiliki gangguan jiwa, dia akan mendapatkan perawatan yang sesuai. Semoga kasus ini juga memicu refleksi tentang bagaimana masyarakat dapat lebih peduli terhadap kaum rentan seperti lanjut usia dalam komunitas.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait
