CILACAP, iNewsCilacap.id - Puasa Jawa memiliki makna mendalam untuk menggali potensi diri. Sebab, bagi orang Jawa, puasa bukanlah sekedar perpindahan jam makan dan minum atau sebuah mekanisme untuk mengejar pahala semata.
Puasa merupakan tahapan dalam proses pembersihan diri, menahan diri, dan serta belajar untuk membatasi diri dari perbuatan atau tingkah laku yang kurang memberikan manfaat. Arti lebih dalamnya agar umat manusia dapat hidup bersahaja dan tidak mengagungkan duniawi saja.
Puasa juga dapat menggali kemampuan untuk memaksimalkan kekuatan manusia, ketika berada pada kondisi yang paling lemah sekalipun.
Maka dari itu Puasa Jawa diturunkan oleh para leluhur dari zaman dahulu hingga sekarang agar keturunannya menjadi manusia yang memiliki batasan dalam hal yang kurang bermanfaat, menjadi manusia yang lebih peka terhadap lingkungan sekitar.
Dalam tradisi Jawa ada beberapa puasa yang biasanya harus dilakukan. Berikut beberapa jenis puasa dalam tradisi Jawa, seperti dirangkum iNewsCilacap.id Kamis (21/9/2023) dari akun YouTube Asli Jawa.
6 Puasa Jawa yang Miliki Makna Mendalam
1. Puasa Mutih
Puasa ini bukan mengonsumsi makanan yang berwarna putih. Puasa mutih merupakan puasa dimana seseorang hanya diperbolehkan untuk makan nasi putih dan minum air putih saja.
2. Puasa Ngebleng
Puasa ini adalah menghentikan segala aktifitas normal sehari-hari seseorang. Orang yang melakoni puasa ngebleng tidak hanya tidak boleh makan dan minum, namun juga tidak boleh keluar dari rumah ataupun kamar, apalagi melakukan aktivitas seksual.
Waktu untuk tidur juga dikurangi dan tidak boleh ada satu penerangan pun yang berada dalam kamar atau tempat berdiam tersebut.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait