CILACAP, iNewsCilacap.id - Kepolisian Polresta Cilacap menggelar rekonstruksi kasus penembakan dengan senjata api (senpi) di sebuah warung kelontong di Desa Kaliwungu, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap Selasa (4/4/2023) sekitar pukul 14.45 WIB. Rekonstruksi dilakukan langsung di lokasi kejadian perkara.
Dari pantauan, warga yang penasaran sekitar tampak memadati sekitar lokasi rekonstruksi dan sesekali meneriaki para pelaku perampokan saat dikeler oleh petugas. Mereka diminta untuk menjelaskan posisi dari pada pelaku saat melakukan aksi perampokan yang menyebabkan dua korban mengalami luka tembak.
Setidaknya terdapat 24 reka adegan yang diperagakan oleh pemeran pengganti. Sementara pelaku Saiun alias Buang memberikan informasi kepada polisi sesuai reka adegan saat perampokan Senin (27/3) lalu. Dua pelaku lainnya Sarwanto alias Iwan dan Sugiono alias Kowo tampak melihat reka adegan tersebut.
"Rekonstruksi sudah dilaksanakan, mulai dari merencanakan sampai membawa hasil itu ada 24 adegan, yang nantinya akan kita tuangkan dalam penyidikan dan pada saat sidang semuanya akan dibuka," kata Kapolresta Cilacap, Kombes Pol Fannky Ani Sugiharto, usai gelar perkara di lokasi kejadian.
Dia mengatakan dalam reka adegan tersebut sempat terjadi cekcok antara pelaku dan korban saat berada di dalam TKP. Pada saat itu akan mengambil uang, ketiga pelaku ini panik setelah ada upaya mempertahankan diri dari pihak korban. Hingga akhirnya pelaku Sarwanto alias Iwan menebak dua korbannya pada bagian kaki.
"Saat keluar kemudian terjadilah penembakan yang pertama (Nasirun) di bagian tumit dan disebelahnya atas nama Gunawan ini juga terkena tembakan, karena rencananya dia mau menolong, tapi dari salah satu tersangka menembakkan dan kena paha atas kanan menyebabkan keduanya tumbang," ujarnya.
Setelah itu ketiganya kabur, namun kembali ke lokasi karena ternyata uang hasil curian tidak dibawa. "Mereka kabur, karena mungkin lupa hasilnya tidak dibawa, maka mereka kembali lagi ke toko dan mengambil uang termasuk DVR dan keluar meninggalkan TKP," ujarnya.
Setelah kabur, ketiga pelaku kemudian membawa dua unit motor yang digunakan saat melakukan aksi perampokan ke daerah Pangandaran, Jawa Barat. Satu motor jenis grand di jual dengan harga Rp 700 ribu dan motor beat dititipkan anaknya di Pangandaran.
Pelaku juga sempat membuang jaket dan DVR cctv ke sungai Citanduy. "Untuk senjata api ada dua yang digunakan, tapi saat dilakukan penangkapan di OKU timur itu ada empat, termasuk barang bukti senjatanya," ujarnya.
Atas kejadian ini, Kapolresta menghimbau kepada masyarakat Cilacap agar bersama-sama memerangi tindak kejahatan menggunakan cara apapun, termasuk menggunakan video yang sempat viral kemarin.
"Silahkan menggunakan cara seperti apa, karena dengan video kecil pun yang kemarin berdar dan viral ini sangat membantu kami pihak kepolisian untuk segera mengungkap terjadinya perampokan. Tapi akan lebih baik agar video video tersebut bisa langsung disampaikan ke pihak kepolisian, agar lebih cepat. Karena kalau viral duluan, ini larinya (pelaku) lebih cepat," ucapnya.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait