Inikah Desa Terbersih di Dunia? Ternyata Ada di Indonesia, Sudah Pernah Singgah?

Vien Dimyati
Mengenal Desa terbersih di dunia (Foto: Instagram@desa_adat_penglipuran)

JAKARTA, iNewsCilacap.id - Di berbagai negara, ada banyak desa dengan pemandangan alam menakjubkan untuk dijelajahi. Bahkan, ada juga desa yang dijuluki paling bersih di dunia.

Ya, siapa sangka desa terbersih di dunia itu ada di Indonesia, tepatnya di Bangli, Bali. Memasuki kawasan desa tersebut, Anda akan melihat suasana perkampungan yang sangat kental dengan ornament Bali. Pepohonan dan rumput terlihat hijau asri dan bersih. Bahkan, warga di sini mengutamakan budaya lokal, yaitu masih mengenakan busana khas Bali.

Perkampungan tersebut adalah Desa Penglipuran. Berada di desa ini akan membuat siapa saja betah untuk berlama-lama. Selain desa ini bersih, ternyata juga indah dan sangat kental dengan budaya.

Lantas, pernahkah Anda berkunjung ke desa terbersih di dunia ini? Berikut ulasannya dirangkum pada Kamis (2/2/2023).

Desa terbersih di dunia

Pesona keindahan alam yang ada di Bali selalu menarik untuk dijelajahi. Keindahan Bali merepresentasikan surga dunia yang membuat semua orang menjadikan tempat ini sebagai pulau impian untuk berlibur atau menetap. Salah satunya yang tak luput menjadi kebanggan masyarakat Bali, adalah Desa Penglipuran yang dijuluki sebagai desa terbersih di dunia. Desa Penglipuran terletak di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Berkat kebersihan dan kerapiannya, desa ini berhasil menyabet penghargaan Kalpataru, ISTA (Indonesia Sustainable Tourism Award), pada 2017. Dan yang terbaru desa wisata adat satu ini masuk dalam Sustainable Destinations Top 100 versi Green Destinations Foundation.

Pengunjung tidak boleh bawa kendaraan

Pengunjung yang ingin masuk ke desa ini tidak bisa sembarangan. Mulai dari pintu masuk gerbang desa, Anda akan disambut pemandangan hijau dari tumbuh-tumbuhan yang ditanam di sekitar pekarangan rumah warga Desa Penglipuran. Untuk jalan berkeliling desa, para pengunjung dilarang menggunakan kendaraan beroda dua maupun empat dan hanya bisa berjalan kaki.

Kendaraan para pengunjung bisa di parkir di tempat yang telah disediakan oleh pengelola desa wisata ini, dan berjalan untuk mengelilingi desa. Tak heran jika memasuki desa tersebut suasananya sangat sejuk dan asri, dan yang lebih menariknya lagi di desa ini telah disediakan tempat sampah setiap 30 meter. Dengan demikian tak ada lagi alasan untuk membuang sampah secara sembarangan.

Konsep bangunan rumah yang unik

Desa Penglipuran merupakan salah satu desa kuno, yang hingga kini masih memegang ketat adat dan tradisi. Berbagai bentuk aktivitas ritual maupun dalam kaidah-kaidah dalam kehidupan sosial kemasyarakatan masih berjalan hingga saat ini. Bahkan, dalam menjunjung tinggi nilai-nilai leluhur tata ruangnya pun mengusung patokan adat yang telah ada secara turun-menurun.

Rumah-rumah yang ada di desa ini dibangun dengan konsep Tri Mandala. Wilayah desa dibagi menjadi tiga, yakni Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala. Urutan wilayahnya diurutkan dari wilayah paling utara hingga paling selatan. Pada bagian Utama Mandala, didirikan tempat peribadatan, di Madya Mandala dijadikan pemukiman penduduk yang dibangun berbanjar di sepanjang jalan utama. Sedangkan di bagian paling selatan atau Nista Mandala digunakan untuk tempat pemakaman penduduk.

Patuhi peraturan adat

Berada di sini, wisatawan harus mematuhi peraturan adat yang berlaku. Ada tiga pura yang dianggap suci yaitu Pura Penataran, Pura Dalem, dan Pura Puseh. Anda juga bisa menyaksikan berbagai perayaan adat, seperti Galungan, Ritual Ngusaba, atau rutinitas sembahyang. Desa ini juga dipenuhi dengan hutan bambu. Sebab, sebanyak 40 persen dari total keseluruhan desa ini merupakan kawasan hutan bambu. Warga masih melestarikan hutan bambu sebagai bentuk warisan para leluhur. Tujuannya lainnya adalah menjaga keseimbangan antara manusia dan alam. Selain itu, hutan bambu juga dijadikan resapan air di desa ini.

Lokasi Desa Penglipuran

Desa Wisata Penglipuran terletak di lokasi yang strategis. Berjarak 60 km dengan jarak tempuh 1 jam 30 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. Secara geografis, desa ini terletak pada ketinggian 600 - 650 meter dari permukaan laut, sehingga memiliki suhu yang sangat sejuk.

Editor : Vien Dimyatisebelumnya punya akses purwokerto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network