JAKARTA, iNewsCilacap.id - Shahid Khan dikenal sebagai pengusaha sukses. Namun siapa sangka, Khan dulu pernah menjadi ukang cuci piring di salah satu restoran di Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari successstory, pria asal Pakistan ini sejak kecil bercita-cita ingin menjadi seorang arsitek. Pada usia 16 tahun, dia memutuskan pindah ke AS untuk mengejar impiannya.
Sambil menyelesaikan pendidikannya di AS, Khan bekerja sebagai pencuci piring di salah satu restoran dengan upah 1,20 dolar AS per jam. Berkat kegigihannya, dia berhasil mendapatkan gelar B.Sc jurusan Teknik Industri dari UIUC College of Engineering pada 1971. Pada tahun 1991, Khan menjadi warga negara AS.
Kesuksesannya dimulai ketika masih duduk di bangku kuliah, di mana Khan bekerja di produsen suku cadang mobil, Flex-N-Gate. Setelah lulus, Khan ditunjuk menjadi Direktur Teknik.
Lalu pada tahun 1980, pria asal Pakistan ini memutuskan membeli Flex-N-Gate dan menjadikan perusahaan tersebut sebagai satu-satunya pemasok untuk seluruh lini Toyota di AS hanya dalam waktu sembilan tahun.
Selain bidang otomotif, Khan melebarkan sayap bisnisnya ke dunia olahraga. Dia berupaya untuk memiliki tim National Football League (NFL) pada tahun 2010. Khan pun memutuskan untuk mengakuisisi 60 persen kepemilikan St. Louis Rams.
Namun, upayanya digagalkan pemegang saham minoritas, Stan Kroenke yang membatalkan perjanjian karena terbentur klausul. Akhirnya, dia berhasil membeli Jaguar Jacksonville dari Wayne Weavers, setelah disetujui NFL pada tahun 2011 hingga proses akuisisi rampung pada 2012.
Meski dia merupakan salah satu dewan NFL Foundation, namun Khan masih ingin menambah kepemilikan saham di dunia olahraga. Hal ini ditandai dengan keberhasilannya membeli klub sepak bola Liga Inggris, Fulham pada tahun 2013.
Menurut Forbes, pria berusia 72 tahun ini memiliki total kekayaan sekitar 12 miliar dolar AS atau setara Rp180,37 triliun. Dia menempati posisi ke-149 orang terkaya di dunia.
Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
