get app
inews
Aa Text
Read Next : Pengalaman Tidak Menyenangkan Naik Bus Sinar Jaya: Capek, Dioper, dan Komunikasi yang Bikin Emosi

Pengalaman Naik Bus Sinar Jaya yang Penuh Drama: Sopir Sakit, Komunikasi Buruk dan Minim Penjelasan!

Rabu, 30 April 2025 | 05:31 WIB
header img
Pengalaman Naik Bus Sinar Jaya yang Penuh Drama: Supir Sakit, Komunikasi Buruk dan Minim Penjelasan/ SS Sinar Jaya

CILACAP.iNewscilacap.id - Tanggal 24 April 2025 menjadi hari yang menguras fisik dan mental saya secara total.

Sejak pagi hingga malam, hidup terasa seperti tombol fast-forward: padat, melelahkan, dan penuh kejutan tidak menyenangkan — terutama saat perjalanan pulang menggunakan Bus Sinar Jaya.

Hari yang Padat dan Melelahkan Jelang Keberangkatan

Sebenarnya rasa lelah sudah terasa sejak 23 April. Di hari itu saya disibukkan dengan agenda silaturahmi Lebaran ke rumah saudara di Jakarta, disusul pertemuan dengan senior di Gedung DPR RI. Bolak-balik menghadapi kemacetan ibu kota sambil tetap harus tampil segar sungguh menguras tenaga.

Masuk ke 24 April, ayah saya harus berangkat ke Brunei Darussalam, dan saya kebagian tugas menemani belanja, bantu packing, hingga mengantar ke bandara. Waktu beristirahat nyaris tidak ada. Usai melepas keberangkatan ayah, barulah saya sempat duduk santai sejenak, makan, ngopi, dan menunggu waktu berangkat ke terminal.

Menunggu di Terminal Kampung Rambutan: Obrolan Random yang Menghibur

Menjelang Magrib, saya tiba di Terminal Kampung Rambutan. Badan rasanya sudah seperti HP dengan baterai 1%. Karena bus belum juga datang, saya mampir ke sebuah warung kopi kecil dan bertemu Pak Paradi, seorang penjual kopi yang ramah.

Obrolan dengan beliau mengalir menyenangkan, membahas kehidupan kampung hingga kerasnya mencari nafkah di Jakarta. Tak lama datang Bang Jhoni, tukang panggul terminal yang juga punya cerita hidup luar biasa. Kami ngobrol sambil minum es teh dan berbagi rokok. Momen kecil yang memberi sedikit energi di tengah kelelahan.

Kejutan Tak Terduga: Sopir Bus Sakit, Penumpang Diminta Turun di KM 19

Sekitar pukul 18.00, saya bertemu dengan dua penumpang lain, Zia dan Shifa, yang ternyata berasal dari dusun yang sama dengan saya di Kawunganten, Cilacap. Dunia memang sempit! Namun, suasana tenang ini berubah drastis saat petugas PO Sinar Jaya mendatangi kami.

"Mas, supir bus-nya sakit. Nanti turun di KM 19, dijemput bus lain," Ucap si kenek sambil menunjukan nomer Whatsapp supir pengganti.

Saya langsung panik. Turun di jalan tol malam-malam? Tanpa kejelasan? Saya hanya bisa pasrah dan mengikuti instruksi, setelah menghubungi sopir pengganti via WhatsApp.

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut