get app
inews
Aa Text
Read Next : Basarnas Evakuasi Korban Kecelakaan Minibus yang Terjun ke Jurang di Kebumen

Kabupaten Kebumen Termiskin Tiga Tahun Berturut-turut, PERBUP Ubah Kriteria Miskin

Minggu, 13 April 2025 | 13:24 WIB
header img
Kabupaten Kebumen Termiskin di Jawa Tengah, PERBUP Ubarh Kriteria/Istimewa Kebumen

Selama tiga tahun terakhir, data Badan Pusat Statistik (BPS) menempatkan Kebumen sebagai kabupaten dengan angka kemiskinan tertinggi di Jawa Tengah. Tahun 2022 mencatat angka 16,41% atau sekitar 196 ribu jiwa. Turun tipis jadi 16,34% di 2023, dan menyentuh 15,71% pada 2024. Tapi jangan keliru: itu tetap berarti sekitar 188 ribu orang hidup di bawah garis kemiskinan.

Sementara itu, sosok yang kini memimpin Kebumen, Lilis Nuryani Fuad, adalah bupati terpilih dengan kekayaan fantastis: Rp138,2 miliar, tanpa utang, dan aset tersebar di 34 titik. Ia pun masuk dalam daftar kepala daerah terkaya di Jawa Tengah. Harapan masyarakat pun melonjak—bahwa kekuatan finansial pribadi bisa diterjemahkan menjadi kapasitas kepemimpinan yang berpihak dan tangkas.

Namun, langkah awal pemerintahan Ibu Lilis justru menimbulkan tanda tanya publik. Melalui Peraturan Bupati No. 22 Tahun 2025, ia menggagas penyusunan indikator kemiskinan versi daerah. Ia menganggap metode BPS terlalu teknokratis dan tidak merepresentasikan kondisi lapangan secara nyata.

Inisiatif ini bisa saja dibaca sebagai langkah inovatif. Tapi di sisi lain, muncul kekhawatiran: apakah ini hanya cara lain untuk mempercantik statistik?

Apakah redefinisi kemiskinan ini merupakan upaya tulus untuk menjangkau realita rakyat, atau sekadar strategi merias wajah angka—sementara dapur-dapur warga tetap kosong?

Sebagai mantan komisaris utama dan aktivis organisasi sosial-keagamaan, Lilis tentu memiliki pengalaman manajerial yang mumpuni. Tapi menjadi bupati bukan hanya soal kemampuan mengelola, melainkan juga komitmen untuk mendengar dan merasakan denyut rakyat kecil.

Saya hanya bisa berharap: semoga Ibu Lilis tak hanya mampu membangun jalan-jalan desa, tapi juga membuka jalan baru menuju kesejahteraan.

Bahwa perubahan bukan hanya tampak dari taman kota yang indah, tapi dari isi piring warga yang lebih bergizi. Bahwa kemajuan bukan hanya soal angka kemiskinan yang turun di grafik, tapi juga tentang harga sembako yang bisa dijangkau dan peluang kerja yang nyata.

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut