“Misal Ayah g ada kabar smpe hr minggu lsg aja dime lokassi brsama aparaty. Glydas tau koq rumah y (Misal Ayah nggak ada kabar sampai hari Minggu langsung aja ke lokasi bersama aparat. Glydas tahu rumahnya kok)” pesan itu dikirimkan 00.54 WIB.
Setelah pesan terakhir itu, Paryanto sudah tidak bisa dihubungi. Tiga hari kemudian pada 27 Maret 2023 Glydas yang merupakan anak Paryanto datang dan melapor ke Polres Banjarnegara soal ayahnya yang hilang kontak.
“Ini pembunuhan berencana,” kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, lewat pesan tertulis yang diterima iNews.id, Senin (3/4/2023).
Menurut dia, pada Minggu (2/4) ditemukan mayat yang dikubur di jalan setapak menuju hutan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara. Di TKP bahkan ditemukan KTP Paryanto.
“Tersangka melakukan aksinya dengan mencampur racun ke minuman yang diberikan ke korban,” lanjut Kapolres. Barang bukti yang diamankan; 1 plastik berisi benda padat berbentuk lonjong warna putih diduga apotas, 1 plastik kecil obat, 1 tas kulit warna hitam milik korban dan 1 topi warna hitam motif batik.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menambahkan, pengembangan penyidikan terus dilakukan Polres Banjarnegara. Sebab ada banyak informasi keluarga-keluarga lain yang merasa kehilangan anggota keluarganya, semuanya berkaitan dengan urusan penggandaan uang oleh dukun Tuhari alias Slamet.
Editor : Arbi Anugrah