"Mereka memiliki budaya simbiosis dengan spesies yang cerdas, kita mungkin akan melirik dan berkata oh itu paus tapi tentu saja itu bukan paus itu versi pandora," katanya.
Keunikan Suku Bajo
Suku Bajo diketahui memiliki ketangguhan untuk mengarungi lautan sebagai bagian dari sejarah dan Jatidiri masyarakat suku Bajo. Meskipun saat ini sebagian masyarakat suku Bajo tinggal di darat, tetapi ketergantungan suku ini terhadap laut belum hilang.
Suku Bajo dikenal sebagai pelaut ulung karena kehebatannya menjelajahi lautan. Di mana banyak suku Bajo yang dapat menyelam hingga kedalaman hingga 70 meter di bawah permukaan laut hanya dengan satu tarikan napas.
Kehebatan suku Bajo ini menarik perhatian para ilmuwan dunia untuk melakukan penelitian. Salah satunya sekelompok peneliti dari University of Copenhagen dan University of California di Berkeley.
Hasil penelitiannya menyebutkan limpa orang-orang suku Bajo ini lebih besar 50% dibandingkan dengan rata-rata manusia. Produksi oksigen dalam darah orang Bajo akan lebih banyak, karena besarnya ukuran limpa tersebut.
Saat berkelana di laut, Suku Bajo hanya bermodalkan perahu kuno tanpa alat penunjuk arah. Meski di tengah lautan, mereka tidak bingung dan tetap dapat kembali dengan hanya mengandalkan posisi bintang.
Keahlian menjelajah laut orang-orang suku Bajo ini didapatkan secara turun-temurun. Bahkan, anak-anak suku Bajo sudah diajarkan sejak kecil bagaimana cara memancing dan menyelam oleh orang tua mereka.
Para nelayan atau penyelam suku Bajo juga menggunakan cara-cara tradisional untuk berburu, seperti panah tradisional atau tombak tembak.
Pada zaman dahulu, orang-orang dari suku Bajo terbiasa hidup di atas perahu dan hidup secara nomaden. Namun kini, ada juga masyarakat Bajo yang hidup dengan membangun rumah di atas laut dangkal sebagai tempat tinggal.
Editor : Arbi Anugrah