Pengalaman Naik Bus Sinar Jaya yang Penuh Drama: Supir Sakit, Komunikasi Buruk dan Minim Penjelasan!
Perjalanan Malam Penuh Ketegangan dan Ketidakpastian
Bus pun berangkat. Di tengah kantuk yang luar biasa, saya berusaha tetap terjaga sambil mendengarkan podcast horor dari RJL 5 — pilihan yang jelas kurang tepat untuk situasi ini.
Namun, bus malah berhenti bukan di jalan tol, melainkan di Pool Sinar Jaya Cibitung. Sopir dan kenek menyuruh kami turun tanpa penjelasan memadai. Saya dan Shifa kebingungan. WA ke sopir pengganti tidak dibalas. Rasanya benar-benar frustasi.
Setelah lebih dari satu jam, akhirnya sekitar pukul 20.36, saya dihubungi sopir pengganti dan diminta segera naik ke bus baru. Akhirnya kami bisa melanjutkan perjalanan ke Kawunganten — dalam kondisi badan remuk, tapi setidaknya perasaan sedikit lega.
Catatan Penting untuk PO Sinar Jaya: Tingkatkan Koordinasi dan Pelayanan
Sebagai pelanggan setia PO Sinar Jaya, saya merasa perlu memberikan kritik membangun:
1. Koordinasi Internal Harus Lebih Baik
Penumpang tidak boleh dibiarkan bingung di tengah perjalanan. Koordinasi antar sopir, kenek, dan petugas harus lebih rapi dan cepat.
2. Komunikasi ke Penumpang Harus Jelas
Jika ada perubahan rencana, sampaikan secara transparan dan komunikatif. Jangan biarkan penumpang menebak-nebak.
3. Sikap Sopir dan Kenek Mewakili Wajah Perusahaan
Attitude yang sopan dan profesional sangat penting. Pelayanan yang baik bisa menjadi alasan pelanggan kembali, bahkan saat ada masalah teknis.
Penutup: Harapan untuk Perjalanan yang Lebih Baik
Saya menulis pengalaman ini bukan untuk menjatuhkan, melainkan agar PO Sinar Jaya dapat terus memperbaiki sistem dan layanannya. Sebagai salah satu operator bus ternama, harapannya perjalanan menggunakan Bus Sinar Jaya bisa menjadi pengalaman yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi semua penumpang — bukan malah penuh kecemasan dan ketidakpastian.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait