CILACAP.iNewscilacap.id - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah resmi mengumumkan daftar Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2025 pada Rabu (18/12/2024) malam. Kabar baik bagi pekerja di Kabupaten Banjarnegara, karena UMK tahun depan mengalami kenaikan, meski tetap berada di posisi terendah dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Dalam Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 561/45 Tahun 2024 yang ditandatangani oleh Penjabat (Pj) Gubernur Nana Sudjana, UMK 2025 mulai berlaku pada 1 Januari 2025.
Berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 16 Tahun 2024, kenaikan UMK di seluruh wilayah Jawa Tengah rata-rata mencapai 6,5 persen atau sebesar Rp148.742.
UMK Kabupaten Banjarnegara 2025: Posisi Terbawah, tetapi Tetap Naik
Kabupaten Banjarnegara ditetapkan memiliki UMK Rp2.170.475,32 pada tahun 2025.
Meski kenaikan ini tetap memberikan tambahan penghasilan bagi pekerja, posisi Banjarnegara sebagai kabupaten dengan UMK terendah di Jawa Tengah masih bertahan.
Kenaikan ini mencerminkan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja meskipun tantangan ekonomi daerah masih signifikan.
Sebagai perbandingan, UMK tertinggi di Jawa Tengah dipegang oleh Kota Semarang, mencapai Rp3.454.827,00.
Sementara itu, beberapa daerah tetangga seperti Kabupaten Banyumas memiliki UMK lebih tinggi, yakni Rp2.338.410,00.
Daftar UMK 2025 di Jawa Tengah: Kota Semarang Tetap Dominan
Berikut adalah daftar lengkap UMK 2025 di Jawa Tengah dari yang tertinggi hingga terendah:
Kota Semarang: Rp3.454.827,00
Kabupaten Demak: Rp2.940.716,00
Kabupaten Kendal: Rp2.783.455,25
... (daftar lainnya)
Kabupaten Banjarnegara: Rp2.170.475,32
UMK tertinggi dipegang Kota Semarang yang tembus Rp3 juta, sedangkan Banjarnegara tetap berada di peringkat terbawah.
Mengapa UMK Banjarnegara Masih Rendah?
Beberapa faktor utama yang memengaruhi rendahnya UMK di Kabupaten Banjarnegara adalah:
Kondisi Ekonomi Lokal
Banjarnegara masih bergantung pada sektor pertanian dan usaha kecil menengah (UMKM). Produktivitas yang terbatas membuat daya beli masyarakat serta kemampuan usaha membayar tenaga kerja relatif rendah.
Minimnya Sektor Industri Besar
Tidak seperti kabupaten lain seperti Demak atau Kendal yang memiliki kawasan industri besar, Banjarnegara masih belum menjadi destinasi investasi sektor industri.
Keterbatasan Infrastruktur
Infrastruktur yang kurang memadai, terutama akses transportasi dan logistik, membuat Banjarnegara kurang menarik bagi investor besar.
Dampak Kenaikan UMK Bagi Pekerja dan Pengusaha di Banjarnegara
Kenaikan UMK 2025 membawa dampak positif maupun tantangan bagi pekerja dan pelaku usaha di Banjarnegara.
Dampak Positif:
Peningkatan Daya Beli
Kenaikan UMK akan membantu pekerja memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok.
Meningkatkan Kesejahteraan Pekerja
Dengan tambahan penghasilan, pekerja dapat lebih leluasa dalam mengatur keuangan, termasuk untuk tabungan dan pendidikan.
Tantangan:
Beban Biaya untuk UMKM
Banyak pelaku UMKM di Banjarnegara menghadapi kesulitan menyesuaikan struktur biaya operasional akibat kenaikan UMK.
Risiko Pengurangan Tenaga Kerja
Beberapa usaha kecil mungkin terpaksa mengurangi jumlah tenaga kerja untuk menekan biaya.
Strategi untuk Meningkatkan Daya Saing Ekonomi Banjarnegara
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara perlu mengambil langkah strategis agar UMK di masa depan dapat meningkat lebih signifikan. Berikut beberapa strategi yang bisa dilakukan:
Peningkatan Infrastruktur
Membangun akses jalan yang lebih baik dan fasilitas pendukung lainnya untuk menarik investor.
Promosi Investasi
Mengoptimalkan potensi lokal seperti sektor pariwisata (Dieng) dan pengembangan agroindustri untuk menarik minat investor besar.
Pengembangan UMKM
Memberikan pelatihan, akses modal, dan fasilitasi pemasaran bagi pelaku UMKM agar mampu meningkatkan produktivitas dan daya saing.
Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kerja
Mengadakan program pelatihan berbasis kebutuhan pasar kerja sehingga tenaga kerja lokal memiliki keahlian yang dibutuhkan oleh sektor industri.
Kesimpulan
Kenaikan UMK Kabupaten Banjarnegara 2025 menjadi bukti komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja, meski angka ini masih menjadi yang terendah di Jawa Tengah. Dengan langkah strategis yang tepat, Banjarnegara memiliki peluang untuk memperbaiki kondisi ekonominya di masa depan.
Editor : Arbi Anugrah