Andhika juga mengungkapkan bahwa Kapal listrik dapat digunakan sebagai sarana transportasi antar daerah, terutama di wilayah dengan perairan yang luas. Ini berarti Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan transisi energi dalam transportasi air yang ditenagai oleh listrik yang kuat, bukan hanya dari sisi pasokan energi tetapi juga dari sisi permintaan.
"Kemudian Kapal listrik juga bisa digunakan sebagai alat transportasi antar daerah terutama daerah yang mempunyai wilayah air yang cukup luas. Maka Indonesia bisa mengembangkan transportasi air dengan energi listrik yang kuat, tidak hanya di supply side tapi juga di demand side," papar Andhika.
Selain itu, Andhika menyebutkan bahwa transisi energi Kapal listrik dapat mengurangi ketergantungan masyarakat pada bahan bakar minyak (BBM). Ini menjadi relevan terutama ketika isu subsidi BBM selalu menjadi perdebatan, terutama ketika BBM yang digunakan adalah jenis subsidi seperti solar subsidi, premium, dan pertalite.
Oleh karena itu, Andhika berharap bahwa program Kapal listrik yang dicanangkan oleh Ganjar dapat diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia.
"Program kapal listrik yang dicanangkan oleh Gubernur Jawa Tengah Pak Ganjar Pranowo sudah sangat baik dan mudah-mudahan bisa implementasi ke wilayah-wilayah Indonesia yang lainnya yang lebih luas," pungkasnya.
Sebelumnya Ganjar Pranowo memang kerap mempromosikan perwujudan ekonomi sirkuler. Selama dua periode pemerintahannya sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo telah berhasil menciptakan ekonomi sirkular yang memberikan manfaat besar bagi masyarakat Jawa Tengah. Keberhasilan ini terwujud berkat upaya nyata dalam mengembangkan sumber energi baru terbarukan (EBT).
Dengan tekad kuatnya, Ganjar Pranowo dalam mengembangkan EBT mendapatkan berbagai pengakuan dan apresiasi yang luar biasa, terutama dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta