PURBALINGGA, iNewsCilacap.id - Viral di media sosial video rekaman CCTV dari salah satu toko di wilayah Kecamatan Karangmoncol yang merekam adanya dua orang bersepeda motor yang diduga gengster tengah membawa senjata tajam. Video tersebut ramai diperbincangkan warganet di Kabupaten Purbalingga, Rabu (6/9).
Plt Kasihumas Iptu Imam Saefudin mengatakan hasil penyelidikan bahwa video tersebut terekam dari CCTV Toko Terlaris di Desa Pekiringan, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten PurbaIingga.
"Peristiwa tersebut terekam CCTV toko terjadi pada hari Selasa tanggal 5 September 2023 pukul 21.44 WIB," kata Imam dalam keterangannya, Kamis (7/9/2023).
Dengan adanya video viral yang beredar tersebut, Polsek Karangmoncol kemudian melakukan penyelidikan bekerja sama dengan Satreskrim dan Satintelkam Polres Purbalingga. Hasilnya identitas dua orang yang terekam CCTV yang diduga membawa senjata tajam berhasil diketahui.
Mereka adalah G (16) dan F (15) yang statusnya masih sebagai pelajar. Keduanya warga Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga.
"Keduanya merupakan pelajar dari salah satu sekolah tingkat SMK di Kabupaten Purbalingga. Keduanya warga Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten PurbaIingga," jelasnya.
Menurut dia, setelah video tersebut beredar luas, dua pelajar yang ada dalam rekaman CCTV tersebut merasa takut dan gelisah. Belum sampai dijemput petugas, atas kesadaran sendiri kedua pelajar yang didampingi kedua orang tuanya dan Babinsa Koramil setempat langsung mendatangi Polsek Karangmoncol.
"Mereka mengakui, bahwa dua orang yang ada di dalam rekaman CCTV tersebut adalah dirinya. Namun demikian benda yang diduga merupakan senjata tajam, setelah dicek ternyata adalah celurit mainan yang terbuat dari pipa PVC," jelasnya.
Imam menambahkan, kedua pelajar tersebut kemudian diberikan tindakan pembinaan. Keduanya juga langsung meminta maaf kepada orang tuanya serta berjanji tidak mengulangi lagi perbuatannya.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk mengawasi aktivitas anak-anaknya. Jangan sampai anak terjerumus melakukan tindakan negatif yang dapat meresahkan masyarakat," pesannya.
Editor : Arbi Anugrah