Kendati demikian, Fajar/Rian enggan jemawa dan terlalu lama terlarut dalam euforia kesuksesan mereka di All England 2023. Mereka selalu ingat ketika turun dari podium, mereka bukan juara lagi dan harus kembali berjuang.
“Dukungan orang-orang terdekat membuat kami bisa bangkit dan sampai di titik ini. Mereka selalu ada untuk kasih motivasi pada kami,” kata Rian dikutip dari rilis PBSI, Senin (20/3/2023).
“Yang harus diingat setelah juara ini adalah kami bukan siapa-siapa lagi. Jadi, kami harus tetap berjuang lagi dan terus memberikan yang terbaik,” tambahnya.
Dengan hasil tersebut, Fajri juga sukses mempertahankan gelar juara wakil Indonesia di sektor ganda putra All England. Tahun lalu Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri juga menyabet titel turnamen Super 1000 itu setelah mengalahkan The Daddies di partai final.
Hebatnya lagi, titel yang dibawa Fajar/Rian sekaligus menandakan Tim Merah-Putih selalu membawa pulang setidaknya satu gelar juara dari All England sejak 2016 silam. Kecuali pada edisi 2021 ketika penggawa Indonesia dipaksa mundur karena berada satu pesawat dengan orang yang terpapar Covid-19.
Editor : Reynaldi Hermawan