Sangat dominan di gim kedua, Fajar/Rian mengaku bisa lebih menikmati permainan. Hasilnya strategi yang mereka rencanakan bisa berjalan dengan baik dan kepercayaan diri mereka pun semakin meningkat.
“Setelah berhasil menang di gim pertama, kami lebih enjoy di gim kedua. Lebih rileks, pukulan-pukulan pun lebih taktis. Secara permainan pun lebih percaya diri,” ujar Fajar.
“Tapi di poin-poin akhir kami ingin buru-buru menyelesaikan pertandingan tapi malah bumerang buat kami. Beruntung tadi bisa menemukan lagi fokusnya dan pelatih juga selalu mengatakan untuk tidak lengah berapapun poin kami unggul,” ucapnya.
Di partai final yang digelar pada Minggu (19/3/2023) malam WIB, Fajar/Rian bakal bentrok dengan sang senior, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, yang mengalahkan utusan China lainnya, Liang Wei Keng/Wang Chang di semifinal dengan skor 21-15, 19-21 dan 29-27.
Ini menjadi partai All Indonesian Finals secara beruntun di sektor ganda putra turnamen Super 1000 itu setelah tahun lalu The Daddies takluk di tangan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri.
Editor : Reynaldi Hermawan