Konsep bangunan rumah yang unik
Desa Penglipuran merupakan salah satu desa kuno, yang hingga kini masih memegang ketat adat dan tradisi. Berbagai bentuk aktivitas ritual maupun dalam kaidah-kaidah dalam kehidupan sosial kemasyarakatan masih berjalan hingga saat ini. Bahkan, dalam menjunjung tinggi nilai-nilai leluhur tata ruangnya pun mengusung patokan adat yang telah ada secara turun-menurun.
Rumah-rumah yang ada di desa ini dibangun dengan konsep Tri Mandala. Wilayah desa dibagi menjadi tiga, yakni Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala. Urutan wilayahnya diurutkan dari wilayah paling utara hingga paling selatan. Pada bagian Utama Mandala, didirikan tempat peribadatan, di Madya Mandala dijadikan pemukiman penduduk yang dibangun berbanjar di sepanjang jalan utama. Sedangkan di bagian paling selatan atau Nista Mandala digunakan untuk tempat pemakaman penduduk.
Patuhi peraturan adat
Berada di sini, wisatawan harus mematuhi peraturan adat yang berlaku. Ada tiga pura yang dianggap suci yaitu Pura Penataran, Pura Dalem, dan Pura Puseh. Anda juga bisa menyaksikan berbagai perayaan adat, seperti Galungan, Ritual Ngusaba, atau rutinitas sembahyang. Desa ini juga dipenuhi dengan hutan bambu. Sebab, sebanyak 40 persen dari total keseluruhan desa ini merupakan kawasan hutan bambu. Warga masih melestarikan hutan bambu sebagai bentuk warisan para leluhur. Tujuannya lainnya adalah menjaga keseimbangan antara manusia dan alam. Selain itu, hutan bambu juga dijadikan resapan air di desa ini.
Lokasi Desa Penglipuran
Desa Wisata Penglipuran terletak di lokasi yang strategis. Berjarak 60 km dengan jarak tempuh 1 jam 30 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. Secara geografis, desa ini terletak pada ketinggian 600 - 650 meter dari permukaan laut, sehingga memiliki suhu yang sangat sejuk.
Editor : Vien Dimyatisebelumnya punya akses purwokerto