Perlu diketahui, saat malam, 29 Juli 2016 silam, malam sebelum eksekusi mati dilakukan, wilayah Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah diguyur hujan lebat disertai angin kencang dan petir hingga dini hari. Saat itu empat terpidana mati bersiap menjalani eksekusi mati di lapangan tembak Limus Buntu, Tunggal Panaluan, salah satunya Freddy Budiman.
Sejumlah persiapan eksekusi mati pun sempat tertunda beberapa menit hingga menunggu hujan lebat mereda. Sebelum Freddy dieksekusi, dirinya diizinkan untuk mengucapkan permintaan terakhir. Dan permintaan terakhir yang Freddy minta, lanjut Ustadz Karim adalah mengucapkan kalimat tahlil, dan berharap matanya tidak ditutup saat nanti ditembak.
"Setelah eksekusi dibacakan, ada permintaan terakhir?" Keren, Masya Allah, apa katanya? 'Tolong izinkan saya, pada saat sebelum ditembak mati mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah'," kenang Ustadz Fatih Karim
Permintaan yang kedua, tolong mata yang ditutup kain hitam dibuka matanya, kenapa? 'Karena saya ingin melihat dosa-dosa saya yang terlalu banyak untuk Indonesia'. Apa yang terjadi? Enggak dikasih izin. Tapi dia mohon-mohon, akhirnya dikasih izin," imbuhnya.
Menurut Ustadz Fatih Karim, dirinya bahkan mendapat cerita kalau Freddy sempat khatam Al-Quran sebanyak 7 kali sebelum dia meninggal. Freddy diketahui membaca Al-Quran selama 2 hari berturut-turut.
Editor : Arbi Anugrah