Reaksi Netizen: Pro dan Kontra Memuncak
Setelah video tersebut viral, akun X (Twitter) @Mdy_Asmara1701 turut membagikan ulang video Intan dengan caption yang sarkastik: "Puncak komedi". Unggahan ini langsung menarik perhatian ribuan pengguna, dengan berbagai tanggapan bermunculan.
Komentar netizen pun terbagi menjadi dua kubu:
Pro Intan: Beberapa pengguna TikTok dan X mendukung teori yang diungkapkan Intan, menganggap bahwa ada kebenaran tersembunyi di balik tuduhan tersebut.
Kontra Intan: Namun, tak sedikit juga yang menuding Intan menyebarkan fitnah yang bisa berujung pada masalah hukum. Sejumlah komentar bahkan memperingatkan risiko UU ITE yang dapat menjerat Intan atas tuduhan pencemaran nama baik.
Berikut adalah beberapa komentar dari netizen:
“Hati-hati Intan, fitnah bisa kena UU ITE lho,” tulis @andi_rh*.
“TikTok makin hari makin penuh teori konspirasi. Gen-Z percaya ini? Indonesia cemas,” sindir @dina_love*.
Menganalisis Fenomena Teori Konspirasi di Media Sosial
Teori yang dilontarkan oleh Intan Srinita menunjukkan betapa kuatnya pengaruh media sosial dalam membentuk opini publik. Di era digital ini, teori konspirasi dengan mudah menyebar tanpa verifikasi fakta yang jelas, dan hal ini berpotensi menimbulkan kekacauan informasi.
Meski konten seperti ini bisa menjadi strategi untuk menarik perhatian dan engagement, konten kreator perlu memahami konsekuensi dari penyebaran informasi yang belum terbukti kebenarannya. Kebebasan berekspresi tetap harus diiringi dengan tanggung jawab, terutama terkait potensi pelanggaran hukum ITE di Indonesia.
Editor : Arbi Anugrah