CILACAP.iNewscilacap.id - Belakangan ini, jagat media sosial kembali digemparkan dengan teori kontroversial dari seorang konten kreator bernama Intan Srinita.
Melalui akun TikTok-nya, @intansrinita16, ia mengungkapkan teori yang mengejutkan publik, di mana ia menuduh Roy Suryo sebagai sosok di balik akun misterius Fufufafa yang ramai dibicarakan.
Tuduhan ini sontak memicu perdebatan sengit di berbagai platform, mengundang perhatian netizen dari berbagai kalangan.
Siapa Intan Srinita? Profil Singkat Sang Konten Kreator
Intan Srinita merupakan seorang konten kreator aktif di TikTok dengan lebih dari 162 ribu pengikut.
Namanya mulai dikenal luas karena sering membahas berbagai isu viral dengan sudut pandang yang berani.
Di balik popularitasnya di dunia maya, Intan memiliki latar belakang yang cukup solid di bidang kreatif dan pertelevisian.
Berdasarkan informasi di LinkedIn, Intan diketahui bekerja sebagai kreatif di RTV sejak 2022, setelah sebelumnya berkarier di GTV selama tiga tahun, dari 2019 hingga 2022.
Lulusan Universitas Pakuan dengan gelar Sarjana Komunikasi ini memang memiliki pengalaman dalam menciptakan konten yang mampu menarik perhatian publik.
Teori Panas: Roy Suryo di Balik Akun Fufufafa?
Dalam video TikTok yang kini viral, Intan membuat klaim yang mengejutkan.
Menurutnya, akun misterius Kaskus yang dikenal sebagai Fufufafa tidak dikelola oleh Gibran Rakabuming, seperti yang banyak diasumsikan oleh netizen, melainkan oleh Roy Suryo.
Intan menyebut bahwa tindakan Roy yang berupaya mencari bukti bahwa Fufufafa adalah milik Gibran hanyalah sebuah trik untuk mengalihkan perhatian publik dari kenyataan yang sebenarnya.
Ia bahkan mengklaim bahwa Roy Suryo saat ini tengah mendekam di penjara selama 9 bulan atas tuduhan penyebaran berita palsu yang bertujuan untuk menjatuhkan citra Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. Dalam video tersebut, Intan dengan lantang mengatakan:
"Jadi terkuak nih, ternyata akun Fufufafa itu milik Roy Suryo sendiri. Dia sok sibuk cari bukti kalau itu milik Mas Gibran, eh ternyata milik dia sendiri, dan sekarang divonis masuk penjara," ujar Intan dengan percaya diri.
Reaksi Netizen: Pro dan Kontra Memuncak
Setelah video tersebut viral, akun X (Twitter) @Mdy_Asmara1701 turut membagikan ulang video Intan dengan caption yang sarkastik: "Puncak komedi". Unggahan ini langsung menarik perhatian ribuan pengguna, dengan berbagai tanggapan bermunculan.
Komentar netizen pun terbagi menjadi dua kubu:
Pro Intan: Beberapa pengguna TikTok dan X mendukung teori yang diungkapkan Intan, menganggap bahwa ada kebenaran tersembunyi di balik tuduhan tersebut.
Kontra Intan: Namun, tak sedikit juga yang menuding Intan menyebarkan fitnah yang bisa berujung pada masalah hukum. Sejumlah komentar bahkan memperingatkan risiko UU ITE yang dapat menjerat Intan atas tuduhan pencemaran nama baik.
Berikut adalah beberapa komentar dari netizen:
“Hati-hati Intan, fitnah bisa kena UU ITE lho,” tulis @andi_rh*.
“TikTok makin hari makin penuh teori konspirasi. Gen-Z percaya ini? Indonesia cemas,” sindir @dina_love*.
Menganalisis Fenomena Teori Konspirasi di Media Sosial
Teori yang dilontarkan oleh Intan Srinita menunjukkan betapa kuatnya pengaruh media sosial dalam membentuk opini publik. Di era digital ini, teori konspirasi dengan mudah menyebar tanpa verifikasi fakta yang jelas, dan hal ini berpotensi menimbulkan kekacauan informasi.
Meski konten seperti ini bisa menjadi strategi untuk menarik perhatian dan engagement, konten kreator perlu memahami konsekuensi dari penyebaran informasi yang belum terbukti kebenarannya. Kebebasan berekspresi tetap harus diiringi dengan tanggung jawab, terutama terkait potensi pelanggaran hukum ITE di Indonesia.
Kontroversi yang diangkat oleh Intan Srinita menambah panjang daftar drama yang terjadi di dunia maya. Meski banyak yang menganggap teori ini sebagai hiburan belaka, ada juga pihak yang menilai bahwa tuduhan semacam ini bisa berdampak serius pada pihak-pihak yang dituduh.
Bagi masyarakat, sangat penting untuk tetap kritis dan bijak dalam menerima informasi dari media sosial. Jangan sampai tergiring oleh isu yang tidak jelas kebenarannya dan malah menyebarkan informasi yang bisa merugikan orang lain. Sementara itu, untuk konten kreator seperti Intan, berani bersuara memang penting, namun jangan sampai melanggar batas hukum yang ada.
Editor : Arbi Anugrah