Di Belanda, Universitas Leiden telah menjadi pusat akademik yang fokus pada studi bahasa dan budaya Jawa, dilengkapi dengan program studi khusus serta koleksi manuskrip kuno yang terpelihara dengan baik.
3. Singapura
Negara pakai bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari selanjutnya adalah Singapura. Terdapat sekitar 35.500 orang yang masih mempertahankan penggunaan bahasa Jawa di negara yang dikenal dengan sebutan Negeri Patung Singa tersebut.
Mereka merupakan komunitas atau keluarga keturunan Jawa yang berada di Singapura. Meskipun jumlah mereka tergolong sedikit, mereka tetap melestarikan bahasa nenek moyang mereka, di samping menggunakan bahasa Inggris dan Melayu.
4. Suriname
Suriname, sebuah negara kecil yang terletak di Amerika Selatan, menjadi tempat tinggal bagi sekitar 15 persen populasi yang berasal dari keturunan Jawa. Mereka merupakan keturunan dari buruh kontrak yang dibawa oleh Belanda dari Pulau Jawa antara tahun 1890 hingga 1939.
Meskipun bahasa Belanda diakui sebagai bahasa resmi di Suriname, komunitas keturunan Jawa di negara tersebut tetap aktif berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Dalam perkembangannya, bahasa Jawa yang digunakan di Suriname telah mengalami interaksi dengan bahasa Belanda serta bahasa lokal Sranantongo. Sehingga, jika diperhatikan, dialek yang digunakan di sana memiliki perbedaan yang mencolok dibandingkan dengan masyarakat Jawa di Indonesia.
5. Malaysia
Malaysia, khususnya di daerah Johor, Selangor, dan Perak, memiliki populasi keturunan Jawa yang telah tinggal di sana sejak masa kolonial. Mereka datang ke Malaysia untuk mencari pekerjaan di industri perkebunan.
Hingga saat ini, sejumlah komunitas keturunan Jawa masih memanfaatkan bahasa Jawa dalam interaksi sehari-hari, terutama di wilayah Parit Jawa, Johor, yang dikenal sebagai pusat komunitas Jawa di Malaysia.
Itulah ulasan 5 negara pakai bahasa Jawa sehari-hari. Semoga informasi ini bermanfaat.
Editor : Arbi Anugrah