get app
inews
Aa Text
Read Next : Usaha Rumahan Ikan Nila Crispy di Purwokerto Raup Omzet Puluhan Juta Rupiah per Bulan

Belasan Sapi Terkena LSD dan PMK, Peternak Rugi Puluhan Juta Rupiah

Minggu, 19 Maret 2023 | 12:47 WIB
header img
Belasan sapi di sebuah kandang penggemukan sapi di Banyumas tiba-tiba tergeletak lemas akibat terkena penyakit LSD dan penyakit PMK yang kini kembali merebak. (Foto: Saladin Ayyubi/iNews)

BANYUMAS, iNewsCilacap.id - Belasan sapi di sebuah kandang penggemukan sapi di Banyumas, Jawa Tengah, tiba-tiba tergeletak lemas akibat terkena penyakit lumpy skin disease (LSD) dan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang kini kembali merebak. Peternak sapi mengaku rugi puluhan juta rupiah, sementara peternak telah meminta dinas peternakan terkait untuk vaksin kedua namun tidak menanggapi.

Sapi-sapi yang berada di kandang Dedy Farm Desa Purbandana, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas terkulai lemas seperti sapi yang telah disembelih dan lunglai tak bertenaga. Ternak tersebut sudah tiga minggu terakhir terkena penyakit LSD dan PMK yang kini merebak kembali. 

Penyakit LSD atau PMK menyerang sapi milik Dedi Budi Santoso dan hingga kini belum tertangani.

Pada penyakit LSD yang diderita sapi adanya benjol-benjol pada badan sapi hampir disekujur tubuh sapi. Benjol-benjol ini lama kelamaan mengeras dan pecah dan akhirnya menjadi luka. Tentu saja penyakit ini sangat mengkhawatirkan peternak sapi. Apalagi, saat ini menjelang Idulfitri banyak sapi dalam kondisi penggemukan akan dijual.

Sementara, penyakit PMK yang menyerang puluhsn sapi milik Dedi ini menybabkan hewan ternak tiba-tiba roboh dan tidak mau makan. Selain itu, sapi yang terserang PMK juga tubuhnya penuh luka dan kondisinya lemas.

Dedi mengaku telah meminta bantuan vaksin kedua untuk penanganan PMK dan penanganan penyakit LSD yang baru pernah terjadi ini pada Dinas Peternakan. Namun, hingga kini belum ada tanggapan dari dinas, padahal dirinya telah beberapa kali ke kantor dinas.

"Baru divaksin pertama (vaksin PMK), kami dalam pengajuan vaksin kedua. Tambahan tahun ini ada virus LSD, di kita baru pernah dan penyebarannya juga gatau gimana karena memang dari Januari sapi sudah masuk ga ada, tapi karena di lingkungan ada yang kena LSD jadi kita kena," ucap Dedi dikutip, Minggu (19/3/2023).

Sementara, tahun lalu kondisi sapi Dedi bahkan ada yang mati. Tak hanya ternak milik Dedi, beberapa peternak lain juga mengalami hal yang sama, yaitu sapinya mati dan terkena LSD dan PMK.

Dedi dan sejumlah peternak berharap agar dinas terkait segera menangani karena peternak mengalami kerugian cukup banyak. Meski terkena penyakit, namun untuk kondisi konsumsi hewan ini dinilai aman, tapi harga jual menurun drastis hingga 50 persen.

Editor : Aditya Pratama

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut