JAKARTA, iNewsCilacap.id – Pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian, optimistis anak asuhnya Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, juara All England 2023. Tapi ada syarat yang harus mereka penuhi.
Eng Hian sadar performa Apriyani/Fadia menurun belakangan ini. Menurutnya hal itu terjadi karena Fadia belum bisa mengontrol ekspektasi dan beban tinggi yang saat ini berada di pundaknya. Sementara Apriyani lebih jago mengatasi hal tersebut.
Pasangan ranking lima dunia itu memang langsung melesat usai dipasangkan pada pertengahan tahun lalu. Mereka menjadi juara di Malaysia Open dan Singapore Open 2022 serta meraih medali emas SEA Games 2021.
Akibatnya ekspektasi publik dan pelatih kepada mereka otomatis menjadi lebih besar. Namun, selepas Juli tahun lalu, Prifad -sebutan Apriyani/Fadia- belum mencapai final lagi.
Eng Hian saat ini tengah menempa mental Fadia agar bisa menangani beban tersebut dengan bantuan psikolog. Hal itu pun menjadi salah satu persiapan utama mereka menuju All England 2023 di Utility Arena, Birmingham, pada 14-19 Maret mendatang.
“Ya itu saja, saya lebih menekankan ke situ (latihan mental untuk Fadia). Jadi latihan berjalan normal, kekurangan dan kelebihannya berjalan normal, penekanan terutama kemarin pasca dari WTF (BWF World Tour Finals 2022) itu terus pelajari. Tapi belum kelihatan hasilnya dan kami terus usahakan,” kata Eng Hian.
“Ini semua butuh proses ya. Fadia itu boleh dibilang baru untuk level atas yang membutuhkan teknis, butuh jam terbang. Saya sendiri juga harus bisa mengontrol ekspektasi saya. Tidak bisa mengharapkan seperti Greysia (Polii) yang jam terbangnya lebih tinggi dari pada Apri,” tambahnya.
Editor : Reynaldi Hermawan