JAKARTA, iNewsCilacap.id - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk masuk ke pasar ekspor non-tradisional seperti Asia Selatan, Afrika, Timur Tengah, dan Eropa Timur. Menurutnya, pasar tersebut mempunyai karakteristik yang tepat, seperti jumlah penduduk yang besar, daya beli tinggi, dan minat terhadap produk-produk UMKM.
“Saya ingin sekali UMKM Indonesia berkembang dan maju. Maka, menjadi tugas saya untuk memberi dukungan penuh agar UMKM bisa berkembang dan go international," ujar Mendag Zulhas dalam keterangannya, Senin (27/2/2023).
"Untuk itu, kami di Kementerian Perdagangan terus mengembangkan pasar baru sebagai tujuan ekspor produk-produk kita. Alternatif-alternatif pasar nontradisional yang kami terus buka ini cocok bila dijajaki UMKM,” sambungnya.
Zulhas menyebut bahwa produk-produk Indonesia digemari di luar negeri. Untuk menggencarkan ekspor, diperlukan strategi yang bisa mempertemukan calon pembeli dengan pengusaha dan UMKM di Indonesia.
Dengan begitu, penjajakan produk-produk Indonesia ke pasar luar negeri dapat semakin dioptimalisasi.
“Produk-produk kita sebenarnya digemari, laku. Tinggal bagaimana mempertemukan pasar itu dengan pelaku UMKM,” ucap Zulhas.
Untuk itu, pemerintah terus melakukan kerja sama perdagangan dengan negara-negara mitra sebagai jalan tol untuk ekspor produk-produk Indonesia. Untuk kawasan Timur Tengah, misalnya, dia berharap pelaku usaha Indonesia bisa memanfaatkan hub di Uni Emirat Arab (UEA).
“Kita bisa memanfaatkan UEA sebagai hub bagi produk-produk Indonesia di kawasan Timur Tengah, sekaligus memanfaatkan eliminasi bea masuk ke negara tersebut karena Indonesia sudah memiliki perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif (CEPA) dengan UEA,” tuturnya.
Di samping itu Mendag menyampaikan, di dalam negeri, pemerintah berusaha mengembangkan kapasitas UMKM melalui ekosistem empat pilar yang melibatkan UMKM, ritel modern, lokapasar, dan pembiayaan.
Ekosistem tersebut, kata Zulhas, dapat membantu mendorong UMKM untuk mendapatkan akses pasar, peningkatan kapasitas seperti kualitas kemasan, akses ke niaga elektronik, hingga akses pembiayaan untuk ekspor dan modal kerja.
“Saya berharap, jika UMKM berkembang, keuntungannya dapat terus berkembang, semakin membuka lapangan kerja, dan semakin gencar mengekspor,” ucapnya.
Editor : Aditya Pratama