3. Gua Belanda, Jawa Barat
Terletak di kawasan yang sama dengan Goa Jepang, gua ini pertama kali didirikan pada 1912 oleh kolonial Belanda. Terowongannya memiliki panjang 144 meter dengan lebar 1,8 meter dan jaringan goa sebanyak 15 lorong. Di dalam Gua Belanda terdapat penjara, dengan bangunan yang sudah disemen dan jalannya yang lebih luas. Bagi orang awam ataupun yang memiliki indera keenam, kedua bangunan ini tentu memberikan kesan mistis melihat sejarah yang terjadi di masa lampau. Bahkan, seorang praktisi supranatural bernama Ana Cikey, mengungkapkan, dibandingkan dengan Gua Jepang, Gua Belanda lebih seram. Dikarenakan dalam gua tersebut lebih banyak pertumpahan darah oleh masyarakat Indonesia yang dibantai dan dibunuh.
4. Gua Lobang Jepang - Bukittinggi
Gua Jepang di Bukittinggi terletak di Jalan Panorama, Bukit Cangang Kayu Ramang, Kec. Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Gua lubang ini merupakan ruang di bawah tanah yang pada masa penjajahan digunakan sebagai pertahanan bawah tanah para serdadu Jepang. Lubang tersebut dibuat dengan kerja rodi oleh rakyat sekitar tahun 1942-1945 dengan panjang lorong 1.47 km yang mana di dalamnya terdapat 21 lorong kecil yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan amunisi, bilik serdadu militer Jepang, ruang rapat, ruang makan romusha, dapur, penjara, ruang sidang, ruang penyiksaan, tempat pengintaian, penyergapan, dan pintu pelarian.
Guratan-guratan pukulan paksa dengan benda agak tajam masih terlihat cukup jelas pada dinding-dindingnya. Para pekerja masa itu dipaksa untuk menembus bebatuan Ngarai Sianok hanya dengan menggunakan cangkul dan benda tajam lainnya. Pengunjung juga bisa mengunjungi gua satu ini dengan menuruni tangga sejauh 64 meter, untuk bisa mencapai kedalaman 40 meter.
5. Gua Jepang, Bali
Tak hanya alam dan budayanya yang memikat hati wisatawan, ternyata Bali juga memiliki salah satu gua yang cukup seram peninggalan masa penjajahan Jepang yang berlokasikan di Jalan Raya, Banjarangkan, Klungkung. Goa Jepang di Banjarangkan ini dibuat antara tahun 1943-1945. Letaknya berada di pinggir jalan, cukup berbeda, karena letaknya tidak tersembunyi seperti gua-gya peninggalan Jepang pada umumnya. Gua Jepang di sini memiliki 16 lubang, dibuat pada dinding tebing batuan breksi vulkanis, dipinggir jalan jurusan Denpasar-Semarapura, di atas sungai/Tukad Bubuh.
Editor : Vien Dimyatisebelumnya punya akses purwokerto