get app
inews
Aa Read Next : Menggoda Lidah di Surga Kuliner Rembang: 10 Makanan Khas yang Tidak Boleh Dilewatkan

Mencicipi Makanan para Raja Zaman Majapahit, Ternyata Masih Ada sampai Kini

Senin, 13 Februari 2023 | 14:04 WIB
header img
Mengenal makanan para raja Majapahit (Foto: Zolimacitymag/Instagram @resepaslibunda)

JAKARTA, iNewsCilacap.id - Ada beberapa makanan enak dan lezat para raja zaman Majapahit yang masih bisa temukan hingga kini. Ya, masyarakat Indonesia ternyata masih melestarikannya.

Makanan para raja di zaman Majapahit tentunya menjadi salah satu hal menarik yang bisa menambah wawasan. Sebab, tak hanya menarik, makanan para raja ini juga memiliki filosofi yang dalam di baliknya. 

Bahkan, makanan para raja Majapahit ini juga masih banyak ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, terutama dalam kehidupan masyarakat Jawa. Hanya saja, kini tak banyak orang yang mengetahui makna dari hidangan yang tersaji di meja mereka, yang sebenarnya sarat akan nilai budaya dan tradisi leluhur yang banyak mengajarkan kebaikan.

Lantas, apa saja makanan para raja zaman Majapahit? Berikut ulasannya dirangkum pada Senin (13/2/2023).

1. Lawar

Pendudukan kerajaan Majapahit di Bali, tak luput memengaruhi makanan tradisional yang ada di wilayah tersebut. Lawar merupakan salah satu makanan yang diduga telah ada sejak zaman Majapahit. Lawar, terdiri dari berbagai sayuran dan daging cincang yang dibumbui secara merata. Bahan utama daging yang digunakan pada lawar ini berupa daging babi, atau kura-kura, karena sedikitnya populasi dari kura-kura dan termasuk dalam hewan yang dilindungi, maka dalam pembuatan lawar sudah tidak menggunakan daging kura-kura.

Kini, lawar kerap disajikan dengan campuran daging babi atau ayam. Lawar juga memiliki beragam variasi, yang dihidangkan sesuai dengan acara yang digelar. Salah satu jenis lawar yang paling terkenal adalah lawar darah yang menggunakan darah babi sebagai campurannya. Lawar memiliki simbol sebagai keharmonisan dan keseimbangan. Darah yang berwarna merah ini melambangkan Dewa Brahmana, kelapa berwarna putih melambangkan Dewa Iswara, terasi yang berwarna hitam melambangkan Dewa Wisnu.

2. Tumpeng

Masyarakat sudah sangat akrab dengan nasi berwarna kuning berbentuk kerucut ini. Pada bagian atas nasi tumpeng kerap ditutup dengan daun pisang. Tumpeng merupakan salah satu makanan raja bahkan menjadi kesukaannya. Dalam prasasti Majapahit, para raja suka menyantap makanan yang berbeda dalam satu wadah. Hal ini diasumsikan sebagai tumpeng.

Tumpeng atau ‘tumapaking panguripan - tumindak lempeng tumuju Pangeran’ yang berarti berkiblatlah kepada pemikiran, manusia itu harus hidup menuju jalan Tuhan. Masyarakat tradisional Jawa mempunyai kepercayaan, ada kekuatan gaib di luar diri manusia yang dapat memengaruhi kehidupan mereka, sehingga perlu untuk memelihara hubungan dengan kekuatan tersebut agar terjadi keseimbangan dengan kehidupan mereka.

3. Masakan Ikan

Bukan makanan raja Majapahit, melainkan makanan masyarakat Jawa Kuno. Diketahui hasil ikan pada masa Jawa Kuno saat itu sangat melimpah. Ikan-ikan tersebut biasanya akan diasinkan terlebih dahulu dan dikeringkan yang biasanya disebut dengan gurih. Satuan ukuran ikan asin yang diketahui dari Prasasti Waharu I atau Prasasti Jenggolo dari 851 saka atau 929 M. Tak hanya disajikan saat penetapan sima, ikan asin juga dimakan sehari-hari

Selain makanan tersebut, dalam prasasti disebutkan makanan lainnya yang menjadi hak istimewa, atau istilahnya rajamangsa, yaitu kambing yang belum keluar ekornya, penyu bedawang, babi liar pulih, babi liar matigantung, dan anjing yang dikebiri. Hak mengonsumsi makanan itu umumnya dijumpai pada prasasti yang memuat pemberian hak istimewa yang dikeluarkan sejak masa Mpu Sindok hingga masa Majapahit.

Adapun asu buntung atau anjing tak berekor. Sementara cacing, tikus, keledai dan katak juga diolah menjadi hidangan. Padahal hewan-hewan tersebut menurut Negarakertagama termasuk makanan pantangan yang apabila dilanggar mengakibatkan dihina musuh dan mati dalam kondisi bernoda.

Itulah deret makanan para raja Majapahit yang masih ada hingga saat ini. Ada yang pernah kamu cicipi?

 

Editor : Vien Dimyati

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut