get app
inews
Aa Read Next : Meriah! Haflah Ikhtitamiddurus dan ULTAH ke-35 Ponpes Al Falah Kalisabuk, Berikut Sejarah Singkatnya

Mengenal Stasiun Kroya di Cilacap, Salah Satu Perlintasan Tersibuk di Pulau Jawa

Jum'at, 03 Februari 2023 | 08:21 WIB
header img
Mengenal Stasiun Kroya di Cilacap, Salah Satu Perlintasan Tersibuk di Pulau Jawa. Foto: Instagram @cilacap_project

CILACAP, iNewsCilacap.id - Stasiun Kroya menjadi salah satu stasiun yang memiliki tingkat lalu lintas perjalanan KA tersibuk di Pulau Jawa. Berada di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Stasiun Kroya menjadi lintasan pertemuan antara jalur kereta api lintas selatan dari arah Bandung dengan jalur kereta api lintas Utara dari arah Cirebon-Purwokerto.

Dilansir dari INewsPurwokerto.id, stasiun Kroya yang berada di Desa Bajing, Kecamatan Kroya merupakan stasiun besar tipe B yang memiliki sejarah panjang. Dibangun sejak 20 Juli 1887, pembangunan Stasiun Kroya dilakukan saat adanya jalur kereta api Cilacap–Kroya–Kutoarjo–Yogyakarta. Pembangunan jalur ini semakin meluas pada 1 Juli 1916, setelah dibangunnya jalur kereta api Prupuk–Kroya untuk menarik penumpang dari wilayah Kota Cirebon.


Stasiun Kroya. Foto: Walkpedia

 

Sejak kereta api Eendaagsche Expres (ekspres satu hari) diresmikan oleh Staatsspoorwegen (SS) pada 1 November 1929, stasiun Kroya sempat digunakan sebagai tempat penggabungan rangkaian Eendaagsche Expres yang melayani rute Batavia-Soerabaja pp dengan pengumpannya (KA feeder) yang datang dari arah Bandung.

Stasiun Kroya sendiri pernah populer pada tahun 1981 dalam film Kereta Api terakhir yang disutradarai oleh Mochtar Soemodimedjo dan dibintangi oleh Deddy Sutomo dan Gito Rollies. Film yang berkisah tentang perjuangan bangsa Indonesia dengan latar belakang gagalnya Perjanjian Linggarjati ini diangkat dari sebuah novel Kereta Api Terakhir ke Jogjakarta berjudul 'Roman Revolusi 45 karya Pandir Kelana'. Film tersebut penuh dengan cerita romantik, baik terhadap kepahlawanan, maupun kisah cinta ayam dibaliknya.

Bangunan Stasiun Kroya sendiri awalnya hanya terdiri dari bangunan utama dan peron yang memiliki kanopi hampir mirip dengan Stasiun Manggarai. Seiring meningkatnya volume angkutan penumpang di stasiun ini, bangunan stasiun ini kemudian dipugar dan mengganti atap stasiun dengan atap overcapping yang memayungi jalur 1–3 pada dekade tahun 1990-an.


Salah satu sudut Stasiun Kroya 1950. Foto: Dok NMVW/ IG @tjilatjaphistory

 

Stasiun Kroya sendiri memiliki sembilan jalur kereta api. Awalnya jalur 2 merupakan sepur lurus arah Bandung atau Cilacap maupun arah Kutoarjo, di jalur 3 merupakan sepur lurus dari dan ke arah Purwokerto, sedangkan jalur 1, 4, dan 5 digunakan sebagai jalur untuk persilangan dan penyusulan kereta api. Sementara jalur 6 dan 7 dipergunakan sebagai jalur untuk parkir KA barang dan KA ketel, serta jalur 8 dan 9 sebagai jalur yang menghubungkan ke Depo Lokomotif, bengkel KA, dan UPT Depo Mekanik.

Saat ini lintas jalur di stasiun Kroya menuju Cirebon dan Kutoarjo sudah berupa jalur ganda. Dengan adanya jalur ganda tersebut, rute Jakarta-Kroya melalui Purwokerto-Cirebon maupun sebaliknya bisa ditempuh dalam waktu 5,5–6 jam saja. Jalur ganda tersebut secara bertahap akan disambungkan hingga ke Surabaya via Kertosono-Mojokerto.

Sama seperti stasiun lainnya yang berada di Daop 5 Purwokerto, Stasiun Kroya juga memperdengarkan lonceng atau lagu keroncong berjudul "Di Tepinya Sungai Serayu" karya Soetedja Poerwodibroto. Di mana lagu tersebut diperdengarkan setiap kali ada kereta api yang singgah untuk melayani penumpang maupun persilangan dan penyusulan antarkereta api.

Selain menjadi jalur kereta api yang memiliki tingkat lalu lintas KA terpadat, stasiun Kroya juga memiliki depo lokomotif. Selain melayani perawatan lokomotif, depo stasiun Kroya ini juga digunakan untuk menyimpan lokomotif dan rangkaian KA Serayu. 

Namun, sejak rute perjalanan KA Serayu diperpanjang hingga Stasiun Purwokerto, secara otomatis rangkaian kereta tersebut dipindahkan lokasinya ke Depo Kereta Purwokerto.


KA campuran ekonomi dan bisnis berhenti di Stasiun Kroya 1986. Foto: Instagram @kroyakeren

 

Bukan hanya memiliki depo lokomotif, stasiun Kroya juga memiliki bengkel kereta api dan merupakan bengkel kereta api terbesar di Daop 5 Purwokerto. Fungsinya mirip dengan Balai Yasa, yakni sebagai tempat perbaikan kereta api. Bengkel ini juga dijadikan sebagai tempat untuk sarana kereta penolong milik Daop 5 Purwokerto.

Sejak jalur ganda tersebut dioperasikan, wujud stasiun ini terus berubah dibanding sebelumnya. Atap overcapping stasiun yang memayungi jalur 1–3 telah diganti dengan atap yang baru dan memiliki ukuran lebih besar, dan dapat menaungi jalur 1–6. 

Peron pada stasiun Kroya juga telah diperpanjang dan ditinggikan, sehingga dapat memuat rangkaian kereta api yang panjang dan memudahkan penumpang naik dan turun di peron stasiun.

Sedangkan untuk sistem persinyalan elektrik lama khas dari Daop 5 Purwokerto yang diproduksi oleh Westinghouse Rail Systems sejak 1999 juga sudah digantikan dengan yang sistem persinyalan terbaru produksi PT Len Industri. Sistem persinyalan overcapping tersebut kini telah dipindahkan ke Stasiun Sumpiuh.

Sebagai salah satu stasiun besar, hampir semua perjalanan kereta api penumpang tujuan Jakarta, Bandung, dan Cilacap maupun sebaliknya berhenti di stasiun ini. Namun demikian ada pula Kereta api yang melintas langsung (tidak berhenti) di stasiun ini, seperti KA Argo Lawu, KA Argo Dwipangga. 


Stasiun Kroya kini. Foto: Instagram @cilacap_project

 

Stasiun ini juga digunakan untuk putar arah lokomotif angkutan barang, kereta angkutan semen Solusi Bangun Indonesia dan KA BBM yang datang dari arah Cilacap atau lintas selatan menuju Cirebon atau lintas utara, begitu pula sebaliknya.

Itulah ulasan mengenai Stasiun Kroya di Cilacap yang menjadi jalur pertemuan KA dari Utara dan Selatan serta menjadi salah satu stasiun dengan jalur tersibuk di Jawa Tengah. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan sejarah perkembangan Kereta Api di Indonesia.

 

Editor : Arbi Anugrah

Follow Berita iNews Cilacap di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut