get app
inews
Aa Read Next : Cek Sekarang! 10 Destinasi Wisata Kudus Bikin Kalian Betah, Pemandangannya Bak Syurga

Inikah Tanah Paling Suci di Pulau Jawa? Lokasinya Belum Banyak yang Tahu!

Rabu, 01 Februari 2023 | 17:33 WIB
header img
Keindahan alam desa adat Jalawastu yang dianggap sebagai tanah suci di Brebes, Jawa Tengah. (Foto: Instagram@kenbo.ki)

JAKARTA, iNewsCilacap.id - Ada banyak hal menarik di Pulau Jawa yang bisa dijelajahi wisatawan. Baik itu destinasi wisata, kuliner, hingga adat istiadatnya menyimpan keunikan tersendiri.

Namun, siapa sangka, ternyata di tempat terpencil di Pulau Jawa ada satu desa yang dianggap sebagai tanah paling suci. Ya, desa tersebut berada di Brebes, Jawa Tengah. Karena lokasinya berada di kaki gunung, tidak heran jika belum banyak wisatawan yang tahu lokasi ini.

Penasaran, di mana desa terpencil tersebut yang dianggap sebagai tanah paling suci? Berikut ulasannya dirangkum pada Rabu (1/2/2023).

Desa terpencil dianggap suci

Desa terpencil tersebut bernama Jalawastu. Tepatnya berada di Desa Ciseureuh, Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes. Desa ini ada di kaki Gunung Kumbang atau Gunung Sagara. Berada di sini, wisatawan dapat menikmati suasana alam sekitar yang indah dan asri. Hampir 145 kepala keluarga di desa ini masih menjaga tradisi leluhur. Rumah warga seluruhnya menggunakan dinding papan dan beratap seng. Tidak ada satu pun warga yang memiliki rumah dengan bahan semen, keramik, atau genteng.

Desa Jalawastu akan selalu membuat pengunjung penasaran. Masyarakat setempat percaya Desa Jalawastu merupakan tanah suci, karena dahulu desa ini menjadi tempat tinggal atau tempat bertapa (bersemedi) para dewa dan para raja. Oleh karena itu, bangunan rumah yang dihuni penduduk setempat, bahasa yang digunakan, hingga upacara adat yang dilakukan, seluruhnya memiliki makna tersendiri dan masih berlaku hingga saat ini.

Bangunan rumah tidak pakai genteng

Keunikan dari rumah-rumah yang ada di sini tidak menggunakan semen. Masyarakat di sini tidak diperbolehkan membangun rumah menggunakan atap dari genteng, tembok dari batu-bata dan semen. Hal ini dilakukan semata-mata untuk menjaga kelestarian alam dan mencegah longsor. Lalu, bentuk dari bangunan rumahnya tidak diperolehkan berbentuk limas melainkan hanya berbentuk lurus.

Editor : Vien Dimyati

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut