Suliyanto, Kepala Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) di Kabupaten Banyumas mengatakan jika kegiatan peningkatan sinergitas Penta Heliks dalam rangka pengembangan herbal alami atau jamu jamu yang ada di wilayah Banyumas Raya. Di mana sinergitas tersebut terdiri dari pemerintah, pelaku usaha, akademisi, tokoh masyarakat dan media.
"Lima unsur ini kita bekerjasama dalam rangka mengembangkan jamu jamu alami yang aman, yang legal yang bebas dari BKO (Bahan Kimia Obat) untuk bisa kita kembangkan di wilayah kita," ucapnya.
Untuk mengembangkan jamu herbal yang baik untuk kesehatan, pihaknya juga memberikan pelatihan pada pelaku usaha jemu herbal agar sesuai dengan aturan dan cara produksi obat tradisional yang baik. Meski demikian, pihaknya juga tidak menutup mata, masih adanya oknum pelaku usaha nakal yang mencampurkan jamu dengan BKO.
"Memang kami tidak menutup (jamu ilegal) bahwa sebenarnya masih ada, tapi kita bekerjasama terus, termasuk pada pelaku usaha dan PPJAI. Kita sangat apresiasi dengan adanya PPJAI karena ini merupakan perkumpulan pelaku jamu yang sangat komitmen untuk mengembangkan jamu jamu yang aman," jelasnya.
Dengan upaya yang dilakukan PPJAI merangkul pelaku usaha jamu agar dapat membuat produk jamu herbal yang baik dan aman, dapat mengurangi produksi jamu yang mengandung BKO. Di mana jamu herbal yang aman diklasifikasikan sebagai obat yang memanfaatkan bahan-bahan alami atau herbal, nonkimiawi, dan tentu tak membahayakan.
Sementara menurut anggota Komisi IV DPR RI, Teti Rohati Ningsih mengapresiasi kegiatan yang tetap menjaga warisan Nusantara. Dengan pengembangan jamu herbal ini juga meningkatkan pergerakan ekonomi di masyarakat.
"Jamu merupakan warisan bangsa kita, dan ternyata jamu Nusantara ini bukan hanya di Jawa saja, tapi ada di seluruh Indonesia. Maka dengan mengangkat kearifan lokal, apalagi pasca Covid-19, kita harus terus bergerak meningkatkan ekonomi," kata Teti.
Kegiatan ini diisi dengan pelatihan pada generasi muda dan pegiat ekonomi dalam pengembangan jamu herbal. Di mana dengan adanya pelatihan ini, anak anak muda sebagai generasi bangsa dan penggiat ekonomi selanjutnya dapat mengapresiasi pelatihan ini.
"Jamu ini memang warisan budaya leluhur dan harus kita lestarikan dan kita budayakan sehingga tidak punah. Mudah mudahan dengan adanya pelatihan ini, anak anak muda sebagai generasi bangsa dan penggiat ekonomi selanjutnya akan mengapresiasi," ujarnya.
Editor : Arbi Anugrah