Nenek Penjual Kecambah Asal Klaten Ini Nabung 11 Tahun untuk Naik Haji

Kini setelah pemerintah Arab Saudi dan Indonesia membuka kloter haji iapun sangat beruntun, dia termasuk dari 14 calon jemaah haji dari Kecamatan Delanggu.
“Saya bahagia dan terharu karena meski merupakan calon jemaah haji tertua dengan usia 65 kurang lima bulan, saya justru bisa diberi kesempatan ke tanah suci,” kata Sukarni.
Dia mengaku, dari penghasilannya menjual kecambah mencapai Rp50 hingga Rp60.000 per hari. Meski tidak seberapa, namun dirinya bisa menabung untuk mendaftar ibadah haji.
Sukarni mengaku sudah biasa memproduksi kecambah dan menjualnya secara keliling kepada para warga dan pelanggan.
Dengan menaiki sepeda angin dan membawa bronjong dia setiap hari menjajakan dagangan kecambah.
“Saya berharap niat beribadah ini bisa terlaksana dan kembali menjadi haji yang mabrur,”tambahnya.
Editor : Elde Joyosemito