Wasesa Segara: Makna Cinta dari Pertemuan Minggu Legi dan Senin Pahing dalam Primbon Jawa

CILACAP.iNewscilacap.id - Dalam budaya Jawa, ada sebuah warisan kearifan lokal yang dipercaya mampu meramal kecocokan pasangan, yaitu primbon weton jodoh.
Salah satu kombinasi yang menarik adalah saat Minggu Legi bertemu Senin Pahing. Kalau kamu atau pasanganmu lahir di hari ini, yuk simak maknanya!
Neptu Hari:
Minggu = 5
Senin = 4
Neptu Weton:
Legi = 5
Pahing = 9
Jadi,
Neptu pasangan = (5 + 5) + (4 + 9) = 10 + 13 = 23
23 : 7 = 3 sisa 2
Maknanya: Tunggak Semi
Pasangan dengan neptu sisa 2 ini termasuk dalam kategori Tunggak Semi. Artinya:
"Rezekinya gampang datang, tapi juga gampang hilang. Kesehatan perlu dijaga karena mudah jatuh sakit."
Namun jangan khawatir, Tunggak Semi juga menandakan kehidupan yang dinamis. Seperti tunas muda yang tumbuh di musim hujan, rumah tangga pasangan ini penuh semangat, cepat bangkit dari kegagalan, dan punya peluang berkembang asalkan bisa menjaga keseimbangan antara fisik dan mental.
23 : 5 = 4 sisa 3
Maknanya: Lara
Sisa 3 dalam pembagian 5 berarti “Lara” — hati-hati, pasangan ini bisa sering diuji dengan sakit atau cobaan fisik.
Tapi jangan takut! Justru ini sinyal untuk saling menjaga, perhatian dan kasih sayang yang terus tumbuh. Cobaan bisa menjadi perekat cinta yang lebih kuat dari sebelumnya.
Pertemuan antara Minggu Legi dan Senin Pahing memberi warna dalam perjalanan cinta. Makna "Tunggak Semi" menyarankan untuk menjaga kesehatan, emosi, dan keuangan. Sementara jika dilihat dari sudut pembagi lain seperti 5, makna “Lara” memberi peringatan untuk memperkuat daya tahan dan kesabaran dalam berumah tangga.
Percayalah, tak ada ramalan yang bisa melampaui kekuatan doa dan usaha. Jika hasil perhitungan kurang baik, bukan berarti cinta harus berakhir. Sebaliknya, itu adalah undangan untuk bekerja lebih keras dalam membangun rumah tangga yang harmonis.
Jangan panik kalau hasilnya buruk. Lakukan selamatan atau ritual tertentu sesuai tradisi Jawa untuk menetralisir energi negatif.
Libatkan spiritualitas. Zaman boleh modern, tapi doa dan kepercayaan tetap jadi fondasi utama.
Bangun komunikasi sehat. Ramalan hanya alat, yang menentukan tetap kalian berdua.
Editor : Arbi Anugrah