Ketika Minggu Legi Bertemu Minggu Pahing: Pertanda Apakah Kalian Berjodoh?

CILACAP.iNewscilacap.id - Pernahkah kamu bertanya-tanya, bagaimana nasib hubungan jika kamu atau pasangan lahir di hari Minggu Legi dan Minggu Pahing?
Dalam tradisi Jawa, pertemuan dua hari ini punya arti tersendiri, lho. Yuk, kita bongkar rahasia cinta kalian lewat neptu weton!
Dalam penanggalan Jawa, neptu adalah angka yang mewakili hari dan pasaran (pancawara) kelahiran seseorang. Gabungan nilai ini sering digunakan untuk menghitung kecocokan jodoh, rezeki, hingga watak seseorang.
Berikut nilai neptu berdasarkan hari dan pasaran:
Hari:
Minggu: 5
Senin: 4
Selasa: 3
Rabu: 7
Kamis: 8
Jumat: 6
Sabtu: 9
Pasaran:
Legi: 5
Pahing: 9
Pon: 7
Wage: 4
Kliwon: 8
Mari kita hitung bersama:
Neptu Minggu Legi: 5 (Minggu) + 5 (Legi) = 10
Neptu Minggu Pahing: 5 (Minggu) + 9 (Pahing) = 14
Total Neptu Pasangan: 10 + 14 = 24
Nah, untuk mengetahui arti dari jumlah ini, kita bisa menggunakan pembagian 7 seperti yang umum digunakan oleh para ahli primbon.
24 ÷ 7 = 3 (sisa 3)
Maknanya: Satriya Wibawa
Pasangan dengan sisa 3 masuk kategori Satriya Wibawa, yang berarti hubungan mereka akan mendapatkan anugerah dan kemuliaan. Mereka akan dihormati oleh orang sekitar, memiliki pengaruh, dan kehidupan rumah tangganya penuh wibawa serta keharmonisan.
Ketika Minggu Legi yang dikenal dengan karakter ceria dan penuh semangat bertemu dengan Minggu Pahing yang kuat secara spiritual dan visioner, maka terjadilah perpaduan energi yang saling menguatkan.
Mereka mungkin berbeda dalam pendekatan hidup, tapi justru itulah yang membuat hubungan ini seimbang. Satu memberikan kehangatan, yang lain memberikan ketegasan.
Walaupun hasil perhitungan weton ini positif, jangan jadikan patokan mutlak, ya. Cinta yang sehat tetap butuh komunikasi, kepercayaan, dan pengertian. Primbon hanyalah bagian dari budaya yang bisa kita pelajari, bukan penentu mutlak masa depan.
Iya! Menurut primbon Jawa, mereka masuk kategori Satriya Wibawa, pasangan yang membawa kemuliaan dan kekuatan. Tapi ingat, hubungan bukan sekadar angka. Kebahagiaan rumah tangga tetap tergantung pada usaha dan doa bersama.
Editor : Arbi Anugrah